
jbkderry – Di bulan Desember 2020 ini, pasar otomotif nasional disuguhkan kejutan dari Nissan, melalui peluncuran light sub-compact SUV bernama Magnite pada Senin 21 Desember 2020.
Platform Magnite sama dengan yang digunakan Renault Triber, aliansi Nissan global asal Perancis. Platform-nya bernama CMF-A+.
Untuk detail penjelasan fiturnya sudah mudah ditemui di beberapa media massa dan sosial media K.O.L kondang.
Seru sih intinya menyambut kehadiran Nissan Magnite, jadi buat potensial konsumen yang ingin pindah dari segmen light MPV ke segmen SUV bisa memulainya dari sini. Toh, rentang harganya bisa dikatakan sekelas di kisaran Rp 200 jutaan.
Sebenarnya bukan Magnite yang pertama kali hadir di segmen ini, sebelumnya di semester kedua ini Kia melalui jaringan authorized distributornya mendatangkan Sonet juga dari India. Ya, sama halnya dengan Kia Sonet, Nissan Magnite datang ke Indonesia juga dari negeri Indiahe.
Nissan Magnite dibekali mesin HRA0 1.000 cc turbo dengan pilihan transmisi 5-speed manual atau CVT. Mesinnya dapat menghasilkan tenaga puncak 100 PS dan torsi maksimal 160 Nm (manual) atau 152 Nm (CVT).
Sebagai perbandingan rivalnya, Kia Sonet yang dibekali mesin 1,5liter 4-silinder yang hadir dengan transmisi CVT punya tenaga puncak 115 PS (unggul 10 PS), dengan torsi maksimal 144 Nm.
Untuk harga, Nissan Magnite ditempeli stiker harga yang paling terjangkau di kelasnya, yaitu mulai Rp 208,8 juta hingga yang tertinggi Rp 238,8 juta on the road Jakarta, namun kabarnya pada tahun 2021 mendatang akan dikoreksi naik harga.
Sementara rivalnya, Kia Sonet yang hadir dalam enam varian/tipe ditawarkan dengan harga Rp 193 juga hingga yang tertinggi Rp 289 juta, harga dapat berubah sewaktu-waktu dan juga tergantung wilayah pemasaran.
Catatan Kelas Secangkir Kopi:
Nissan Magnite bisa jadi oasis yang dapat merangsang kembali minat beli konsumen otomotif di Indonesia yang pada beberapa waktu terakhir nampak lesu, karena dampak berbagai hal termasuk karena pandemi dan ancaman resesi.
Ya, kelas light sub-compact SUV dapat dikatakan klasifikasi segmen baru di Indonesia. Pemainnya sejauh ini pun terhitung baru dua, yaitu Kia Sonet dan Nissan Magnite.
Kelebihan keduanya dalam catatan kelas secangkir kopi adalah pada desain crossover SUV yang memikat, berkelas, dan anyar untuk pasar otomotif Indonesia, fitur-fiturnya terhitung berlimpah untuk segmen kendaraan di kelasnya, serta tentu saja harganya masuk dalam rentang harga paling terjangkau bagi masyarakat pembeli mobil baru di Indonesia.
Sang pengelola media kelas secangkir kopi ini, Derry Journey, sekitar beberapa hari lalu sebelum narasi ini dibuat dan diunggah 24 Desember 2020, berkesempatan melihat Kia Sonet di pinggiran jalan raya Sukahati – Kab. Bogor. Kesan pertama di kepala, emang keren beud desainnya. Sentuhan garis desain a la Peter Schreyer yang senantiasa seksi dan menawan masih bisa dilihat pada Kia Sonet, meskipun sosoknya sudah pensiun dari aliansi Hyundai – Kia pada tahun 2018 lalu.

Kehadiran Nissan Magnite dan Kia Seltos di pasar otomotif tanah air rasanya akan merangsang para pelaku industri otomotif di Indonesia untuk bermain dan menghadirkan model kendaraannya di segmen light sub-compact SUV.
Toyota dan Daihatsu pun kabarnya yang segera membopong Raize dan Rocky pada tahun 2021 mendatang. Kita lihat saja bagaimana respon dari pemain lainnya seperti dari Honda dan Suzuki.
Seru neeh nampaknya perkembangan pasar light sub-compact SUV di Indonesia ke depan, bisa jadi magnet baru setelah era LCGC.
Bagaimana menurut Anda?
One Reply to “NGOBROLIN SEGMEN PRIMADONA BARU LIGHT SUB-COMPACT SUV DI INDONESIA”