
jbkderry.com – Jika pengunjung media kelas secangkir jbkderry.com mengetik kata kunci “investasi pabrik nissan di Indonesia” di mbah Google, mungkin akan ketemu data yang sama jika pabrikan Nissan di tahun 2016 lalu telah mengucurkan dana investasi Rp 428 miliar untuk pembangunan pabrik baru.
Eleginya, di tahun 2020, pabrik tersebut kini sudah berhenti berproduksi, dan pabrikan Nissan dikabarkan telah mengalihkan investasinya ke Thailand dengan nilai investasi disebut mencapai Rp 4 triliun.
Perhatian media kelas secangkir kopi jbkderry.com pun beralih pada perjalanan dunia maya berikutnya. Memasukkan kata kunci “Nissan forecast 2021“, dan ketemulah dua ulasan menarik dari situs autonews.com dan autoblog.com.
Seperti ulasan dari kedua media otomotif global tersebut? Mari disimak lebih lanjut…
Apa Kata Situs Autonews?
Dari sebuah artikel “Nissan posts quarterly loss, forecasts smaller annual decline” yang diunggah pada 12 November 2020, situs autonews.com menyebutkan jika hingga tutup tahun ini, Nissan diprediksi bisa menekan angka kerugian operasional hingga 28%.
Upaya menekan kerugian yang lebih besar ini kabarnya bisa dicapai berkat hasil upaya restrukturisasi bisnis dan hasil penjualan yang membaik.
Di tahun 2021 mendatang, CEO Nissan Makoto Uchida pada bulan September 2020 lalu mengatakan, pihaknya berharap bisa kembali menjadi perusahaan dengan nilai keuntungan yang sehat pada 2021 mendatang, ditandai dengan beberapa indikator positif seperti naiknya trend pembelian konsumen di Cina setelah pulih dari pandemik.
Selain di Cina, Amerika Serikat juga menjadi prioritas pasar utama Nissan di tahun 2021. Sementara di Eropa, kehadiran Nissan dapat dikatakan akan menurun seiring ditutupnya pabrik mereka di Barcelona – Spanyol di tahun 2020 ini.
Guna menggenjot angka penjualan, Nissan dikabarkan telah merencanakan peluncuran 12 model kendaraan baru sepanjang 18 bulan mendatang.
Meski mencanangkan proyeksi positif dalam penjualan model kendaraan baru, namun Nissan dikabarkan justru akan menurunkan volume produksi hingga 20 persen, atau dengan kata lain tidak menaruh perhatian pada pertumbuhan volume penjualan lagi.
Untuk merealisasikan target yang sehat, salah satu langkah yang diambil adalah upaya pemangkasan karyawan pun disebut mencapai 14.000 ribu orang, lebih tinggi dari angka PHK 12.500 orang di tahun 2019 lalu. Seyem euy… (sumber artikel bisa di-klik di sini)
Apa Kata Situs Autoblog?
Dari sebuah artikel berjudul “Nissan cuts its forecast for losses, helped by restructuring efforts” yang diunggah di hari yang sama dengan artikel Autonews di atas, media Autoblog menyebut garis besar narasi yang mirip.
Disebutkan upaya menekan kerugian operasional hingga 28%, setidaknya dipengaruhi oleh dua hal yaitu mengurangi volume produksi, dan melakukan skema penghematan biaya hingga 300 miliar yen (sekitar Rp 40,6 triliun) dalam tiga tahun, agar bisa segera kembali ke lajur perusahaan dengan nilai keuntungan yang sehat.
“Kami percaya diri dapat kembali ke jalur bisnis yang sehat,” kata Ashwani Gupta, Chief Operating Officer Nissan dalam artikel tersebut.
Di bagian akhir artikel tersebut juga disebutkan jika pada bulan September 2020, CEO Nissan Makoto Uchida mengatakan selain akan fokus pada penjualan di Cina dan Amerika Serikat, Nissan juga akan fokus pada pengembangan mobil berteknologi listrik, baik yang pure listrik ataupun hybrid. (sumber artikel bisa dilihat di sini)
Nissan dan Trend Sub-Compact SUV

Dua media asal India melalui akun Instagram masing-masing, yaitu Autonews_India dan motorbeam, pada tanggal 17 November 2020 telah mengunggah informasi tentang “mainan” baru Nissan di segmen sub-compact SUV.
Dikabarkan pada tanggal 26 November 2020, Nissan akan memperkenalkan model kendaraan sub-compact SUV dengan nama Magnite di India.
Ada dua pilihan mesin kabarnya yang akan membekali yaitu versi mesin bensin 1,0-liter 72HP bertransmisi manual 5-percepatan, serta versi mesin bensin 1,0-liter turbocharged 100HP dan 160NM dengan transmisi manual 5-percepatan atau CVT.
Pertanyaannya apakah akan dibawa ke Indonesia juga? Bisa jadi, mengingat potensi pasar sub-compact SUV dapat dikatakan berpotensi bagus di Indonesia saat ini. Salah satu rivalnya pun sudah hadir di Indonesia yaitu Kia Sonet.
Itu saja dulu informasinya kali ini, semoga ada manfaatnya. Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk mampir.