
jbkderry.com – Tanggal 16 Oktober 2020 menjadi pertanda perayaan 11 tahun media kelas secangkir kopi ini ada.
Sebuah perjalanan yang cukup panjang untuk ukuran media kelas secangkir kopi. Kalau manusia, usia 11 tahun itu berarti sudah kelas 5 SD atau kalau cepat sekolahnya bisa-bisa sudah kelas 1 SMP.
Fase transisi dari usia kanak-kanak menuju tahap remaja fase awal.
Sampai di sini, sebuah pemikiran tercetus tentang perjalanan ke depan, apakah media ini harus terus ada? Sementara di luar sana, di kehidupan nyata, fase kehidupan tengah dilanda dengan badai disrupsi, badai pagebluk covid-19, ancaman badai resesi, dan juga yang lebih membahayakan wajah industri yang semakin menjanjikan dalam memproduksi dan menyebarkan informasi-informasi palsu serta menghasut.
Sebagian besar perhatian media kelas secangkir kopi ini sendiri berfokus pada dunia otomotif secara luas, dan meski skalanya hanya media kelas secangkir kopi kategori semenjana, adalah beberapa prestasi yang cukup membanggakan selama perjalanan. Tertinggi yah waktu jadi Photo of the Year Volvo Trucks di tahun 2017.
Tapi seiring perjalanan waktu, media kelas secangkir kopi melihat industri otomotif bukan lagi ruang bisa tumbuh besar. Dia terkena badai disrupsi, seiring perubahan orientasi dan gengsi di kalangan potensial konsumennya, khususnya di kalangan millenial (Gen-Y) dan post-millenial (Gen-Z).
Tidak heran, jika beberapa pelaku utama di industri otomotif pun sudah ada mengubah orientasi bisnisnya. Toyota dan Hyundai misalnya sebagai representasi wajah otomotif Asia, mewakili Jepang dan Korea Selatan, telah mengubah lanskap bisnisnya dari perusahaan otomotif menjadi perubahan mobilitas.
Sekilas terkesan sama, namun sesungguhnya tidak. Perusahaan mobilitas itu mewadahi kebutuhan kendaraan yang lebih luas, tidak semata kendaraan beroda empat dan bermesin ICE seperti yang umumnya dikenal saat ini.
Mobilitas di sini bisa jadi bentuk kendaraan mikro, kendaraan yang bisa terbang, kendaraan yang bisa berjalan sendiri (autonumous), kendaraan untuk kaum disabilitas, hingga kendaraan untuk kebutuhan orang banyak yang lebih kompleks, atau setidaknya mengandung unsur yang anyar dari persepsi umum.
Tenaga penggeraknya pun bisa jadi berubah, ada yang menggunakan listrik, dan kini berkembang juga dengan sumber tenaga hidrogen.
Di tengah makin membelantaranya perkembangan dunia otomotif, khususnya karena potensi ancaman disrupsi, perubahan orientasi pasar secara umum, serta bergesernya standar gengsi dan simbol pencapaian di generasi Gen-Y dan Gen-Z, bisa disebuh populasi entuhiast otomotif atau biasa juga disebut dengan istilah petrol-head dapat diasumsikan tidak lagi tumbuh dalam grafik positif atau naik.
Lantas, kembali ke pertanyaan mendasar; di usianya yang ke-11 tahun ini mau diapakan dan dibawa kemana media kelas secangkir kopi ini?
Rasanya, kompromi terbaik adalah tetap berjalan ke arah mana angin yang enak berhembus. Bisa jadi berubah, bisa jadi tetap di sini, atau bisa jadi tidak ada lagi ke depan.
Biarlah nanti waktu yang akan menjawabnya. Untuk saat ini, mari nikmati saja karunia waktu dan hari sebaik mungkin, dan terima kasih pula buat pada pengunjung setia media kelas secangkir kopi ini.
Mudah-mudahan tetap sehat dan bergembira hati dimanapun Anda berada, dan jika suka narasi-narasi kelas catatan secangkir kopi dalam bentuk sajian berbeda, silakan juga mampir ke jbkderry.blogspot.com.