jbkderry.com – Jika semuanya mau jujur, pasti mengakui tidak ada rasa sebaik Liverpool, penggemar setianya, dan Jurgen Klopp.
Ya mana ada, klub sepakbola modern dan penggemar setianya yang tetap berteriak, bertepuk tangan saling menyemangati, dan memancarkan harapan terbaik di stadion sepakbola manapun, selama tiga puluh tahun, dengan intensitas yang sedemikian tinggi, serta tahan selama 30 tahun meski tanpa hasil yang diinginkan?!
ya, Anda tidak salah baca, selama 30 tahun kemudian, baru asa yang diharapkan itu hadir.
Maka hidup, belajarlah dari Liverpool, penggemar setianya, dan Jurgen Klopp.
Ya, Klopp adalah laksana “messiah” yang tepat untuk Liverpool, karena pria kelahiran Stuttgart – Jerman 53 tahun silam ini memiliki satu kuncian yang nampak tidak dimiliki oleh banyak pelatih top lainnya, bahkan sekelas Pep Guardiola, Jose Mourinho, Carlo Angelotti, ataupun Rafa Benitez yang hanya bisa menghadirkan kata “nyaris” selama di Liverpool pada musim 2008 – 2009.
Mungkin hanya Diego Simeone di Atletico Madrid yang punya satu racikan yang mirip dengan Klopp, yaitu RASA.
Banyak sudah pelatih-pelatih top di dunia yang mencipta strategi-strategi super jitu hasil olahan otaknya yang sedemikian hebat, dan banyak juga yang berhasil merengkuh tropi tertinggi dari racikannya itu, tapi tetap saja ada rasa yang kurang, sehingga setelah mereka redup dan tidak diinginkan oleh pemilik klub dan para penggemarnya, jejaknya seakan sirna secara cepat.
Ya, karena kepintaran tanpa rasa, hanya mentok di penghormatan dan tepuk tangan, tapi tidak pernah sampai ke tahap untuk membuka satu pintu ruang memori di dalam hati dan menetap di hati banyak jiwa para penggemarnya, dalam waktu yang sangat panjang dan lama.
Dan itulah yang Klopp miliki, racikan RASA.
Simak saja bagaimana racikan RASA Klopp saat berhasil mematahkan dominasi tim mega bintang dan bergelimang dana Bayern Munchen pada musim Bundesliga di musim sekaligus, 2010-2011 dan 2011-2012, dengan mengantarkan tim semenjana Borussia Dortmund menjadi kampiun alias yang terbaik.
Racikan RASA a la Klopp mengingatkan jbkderry.com pada masa 30 tahun silam, saat pertama kali jatuh cinta pada klub ini. Adalah sosok Peter Beardsley, striker yang “hanya” berpostur 173 cm yang membuat jbkderry.com kesengsem pada klub yang bermarkas di Anfield Stadium.
Di eranya, orang mungkin secara umum lebih terpaku pada sosok John Barnes, Ian Rush, atau Kenny Daghlish, tapi Beardsley adalah ruh yang semestinya selalu dirindukan oleh para penggemar Liverpool sejati.
Ia senantiasa bermain dengan hati, atau RASA.
Sama halnya dengan ruh Liverpool yang senantiasa memiliki RASA yang tidak mungkin, atau setidaknya sangat sulit disamai oleh klub sepakbola manapun di penjuru bumi.
Ya, jika belajar soal racikan RASA, belajarlah pada Liverpool, para penggemar setianya, dan Jurgen Klopp…
serta tentu saja Peter Beardsley.
Bersama Liverpool, Anda semua bisa belajar sebuah hal yang sangat penting, yaitu dalam posisi yang terpuruk sekalipun, Anda mesti percaya jika Anda tidak pernah berjalan sendiri, selalu ada kita dan kami di sini, berteriak pada satu hal yang sama, tentunya soal RASA yang sama.
You’ll never walk alone, remember that and shout it loudest…
Tell the world…
We are Liverpool, champions of England ✊.