
jbkderry.com – Di tengah situasi pandemi covid-19 yang masih berjalan, rasanya menarik juga membahas pasar supercar yang berkembang saat ini.
Melalui tracking kata kunci “supercar market analysis covid-19” ketemulah beberapa data sebagai berikut…
Situs Marketwatch pada tanggal 22 Mei 2020 lalu merilis artikel berjudul “Supercar Market Size 2020: Covid-19 Impact Analysis Report By Market Worth, Segmentation and Cost Analysis, Price, Revenue and Gross profit with Forecast to 2024“.
Saat situasi pasar otomotif dunia yang menghadapi tantangan ekonomi dan perubahan orientasi market sejak tahun 2018, pasar supercar disebut masih mengalami pertumbuhan dan diprediksi tetap tumbuh hingga di tahun 2024 mendatang.
Lalu bagaimana situasi pasar supercar setelah badai pandemi datang sejak awal tahun ini?
Sebelum masuk lebih jauh, mari segarkan memori bersama tentang merek-merek apa saja yang memproduksi dan masuk kategori supercar. Berikut nama sejumlah pemainnya:
- Porsche
- Bentley
- Ferrari
- AstonMartin
- Lamborghini
- McLaren
- Audi
- BMW
- Bugatti
- Pagani
Ternyata agak sulit menemukan data menyeluruh soal itu, meskipun kemudian kata kuncinya diubah menjadi “supercar sales data 2020”. Bahkan beberapa merek pun tidak melakukan pembaruan data, baik di situs resmi ataupun untuk informasi di media massa.
Porsche Turun 5% di Kuartal Pertama 2020

Media kelas secangkir kopi jbkderry.com kemudian merinci satu-satu per merek, dimulai dengan kata kunci “Porsche Sales Data 2020” dan ketemulah data yang dilansir langsung dari situs resmi https://newsroom.porsche.com/.
Dalam sebuah narasi berjudul “Porsche delivers 53,125 cars in the first quarter of 2020” yang diunggap pada tanggal 17 April 2020,Ā disebutkan jika badai pandemi covid-19 telah memberikan dampak penurunan 5% sepanjang kuartal pertama 2020.
Model kendaraan premium SUV dari Porsche yang menjadi terlaris, dimulai dariĀ Porsche Cayenne menjadi model kendaraan terfavorit diserap pasar dengan angkaĀ deliveryĀ ke tangan konsumen mencapai 18.417 unit. Lalu diikuti Porsche Macan dengan angka 15.547 unit.
Lalu sports car elektrik pertamanya Porsche Taycan yang mulai dipasarkan sejak akhir tahun 2019 lalu terserap 1.391 unit pada kuartal pertama 2020.
Cina dan Amerika Serikat masih menjadi lumbung utama penjualan Porsche. Cina nomor satu dengan angka penjualan 14.098 unit, dan Amerika Serikat di angka 11.994 unit. Sementara di negara asalnya Jerman di angka 5.214 unit.
Penjualan Ferrari DIkabarkan TurunĀ

Pabrikan supercar asal Italia ini disebut mengalami perlambatan penjualan, mengingat produksi dan showroom yang harus ditutup sementara.
Berdasarkan informasi dari reuters dalam artikel berjudul “Ferrari slowed by coronavirus, but not driven off course” yang diunggah pada tanggal 4 Mei 2020 disebutkan juga meski pabrik Maranello dan Modena sudah mulai beriperasi kembali di awal Mei 2020, namun di kuartal kedua ini nampaknya serapan pasar akan lebih rendah lagi.
“Kuartal kedua akan lebih rendah lagi,” kata CEO Ferrari, Louis Camileri.
Aston Martin Dikabarkan Rugi 119 Juta Pound Sterling

Sepanjang kuartal pertama 2020, berdasarkan informasi yang dirilis situs The Guardian dalam artikel “Aston Martin makes Ā£119m loss in first quarter of 2020” yang diunggah pada tanggal 13 Mei 2020, seperti yang sudah tertera dalam judul artikel, pabrikan mobil mewah asal Inggris ini dikabarkan mengalami kerugian hingga 119 juta Pound Sterling atau sekitar Rp 2,1 triliun (nilai kurs Rp 17.700) sepanjang kuartal pertama 2020.
Pasalnya sepanjang kurun waktu tersebut, pabrikan mobil mewah asal Inggris itu dikabarkan hanya berhasil menjual 578 unit mobil, turun hingga 45% dibanding periode yang sama di tahun 2019.
Penjualan terbesar melorot di Cina dengan nilai persentasi penurunan hingga 86%. Di Amerika turun 57% dan di Eropa turun 30%.
Pada kuartal kedua 2020, situasi serapan pasar untuk kendaraan mewah dari Aston Martin juga diprediksi akan lebih turun lagi, meskipun 18 dealer yang ada di Cina sudah dibuka kembali. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan 9 dealer-nya yang tersebar di berbagai negara masih ditutup terkait situasi pandemi.
Aston Martin juga dikabarkan tengah melakukan negosiasi dengan pihak pemerintah Inggris, untuk dapat skema bantuan dana.
McLaren Lakukan PHK 1.200 Karyawan
Diinformasikan kembali dari artikel yang berjudul “McLaren to cut 1,200 jobs after supercar sales dry up” yang diunggah pada tanggal 26 Mei 2020 di situs ShareCast, telah menghentikan lebih dari seperempat tenaga kerjanya, menyusul merosotnya penjualan supercar akibat krisis Coivid-19.
Perusahaan supercar asal Inggris itu disebutkan memiliki sekitar 4.000 karyawan, sebelum keputusan PHK massal itu.
Jumlah karyawan yang dihentikan itu datang dari bebepa divisi bisnis, yaitu F1, mobil peruntukan jalan raya, dan aplikasi teknologi.
Untuk menyelamatkan perusahaan dari potensi bisnis yang terperosok lebih jauh, pihak McLaren juga dikabarkan tengah mencari dana pinjaman senilai 275 juta Pound Sterling atau sekitar Rp 4,9 triliun (nilai kurs Rp 17.700), dengan jaminan beberapa koleksi kendaraan klasiknya, termasuk yang pernah dikemudikan mendiang Ayrton Senna.
Pihak pemerintah Inggris sendiri dikabarkan telah melakukan penolakan upaya pinjaman dana 150 juta Pound Sterling yang diajukan pihak McLaren, meski upaya negosiasi dikabarkan masih berlanjut terus.Ā Ā