jbkderry.com – Artikel ini tidak ingin bertujuan memanfaatkan situasi untuk clickbait, karena virus corona yang merebak di Cina adalah musibah kemanusiaan, jadi tidak patut rasanya mengambil keuntungan dari hal tersebut.
Artikel ini lebih kepada rasa penasaran pada perkembangan terkini industri otomotif dengan pasar terbesar di dunia saat ini, pasca merebaknya virus corona di awal tahun 2020 ini.
Jadi berdasarkan informasi yang dirilis oleh situs Carscoops.com pada 14 Februari 2020, penjualan mobil di Cina pada bulan Januari lalu sudah terkoreksi 18% dibanding periode bulan yang sama di tahun 2019. Angka penjualan mobil baru di Cina pada Januari 2020 disebut turun di bawah angka 2 juta unit.
Wuih, sebagai perbandingan di Indonesia saja dalam setahun mentok di angka 1 jutaan kecil.
Merosotnya antusiasme pasar hingga dua digit itu tidak terlepas dari dampak merebaknya virus corona, dan diprediksi ke depan bisa saja situasinya bertambah buruk, termasuk pada bulan Februari 2020 ini.
Dampak virus corona ini diprediksi dampaknya akan lebih buruk dibanding dampak virus SARS pada tahun 2003 lalu.
Hal ini tentu menjadi pertanda kurang baik bagi perkembangan pasar otomotif Cina, seiring menurunnya angka penjualan mobil baru selama 19 bulan terakhir. Dampak virus corona ini dapat memberikan tekanan kuat bagi industri otomotif Cina lebih dalam ke jurang resesi.
Hal ini menurut Asosiasion of Automobile Manufacturers di Cina, dampak merebaknya virus Corona akan mengganggu jalannya mata rantai bisnis otomotif di pasar domestik, dan juga akan berdampak pada industri otomotif global.
Saat artikel itu diturunkan oleh Carscoops.com pada 14 Februari 2020, baru 59 dari 183 pabrik otomotif di Cina yang mulai beroperasi kembali.
Dilansir dari situs Reuters pada 16 Februari 2020, pabrikan terbesar asal Jepang yakni Toyota baru akan kembali tiga dari 4 pabriknya di Cina pada pekan ini.
Tadinya pabrik mobil Toyota mulai akan beroperasi pada tanggal 3 Februari 2020 menyusul libur Tahun Baru Cina, namun merebaknya virus corona membuat pihak Toyota menunda rencana waktu operasional pabriknya kembali.
Pabrik Toyota di Changchun di provinsi Jilin dan pabrik lainnya di Guangzhuo di provinsi Guangdong sedianya mulai beroperasional pada Senin 17 Februari 2020, sementara satu pabriknya di Tianjin mulai beroperasional pada Selasa 18 Februari 2020.
Sementara pabrik Toyota di Chengdu di provinsi Sichuan belum ada konfirmasi lebih lanjut kapan akan mulai beroperasional kembali.
Dampak merebaknya virus corona di Cina juga dikabarkan akan membuat pelaksanaan pameran Beijing Auto Show pada tanggal 21 – 30 April 2020 terancam tertunda.
Ini tentu menjadi kabar kurang baik berikutnya bagi industri otomotif Cina, menyusul keberadaan pameran Beijing Motor Show memiliki dampak besar bagi pasar otomotif Cina. Hal ini ditandai dimana setiap gelaran event bisa dihadiri oleh sekitar 800.000 pengunjung.
Tidak hanya pameran Beijing Motor Show yang terancam tertunda akibat virus corona, karena seri F1 Chinese Grand Prix yang dijadwalkan pada 17 – 19 April 2020 juga terancam tertunda.
Pihak FIA dan Motorcycle Sports of People’s Republic of China (CAMF), serta Shanghai Administration of Sports, masih berusaha agar seri F1 China masih bisa terlaksana pada tahun ini. Proyeksinya bisa dilaksanakan pada pertengahan September atau awal Oktober 2020.
Semoga persoalan wabah corona bisa segera teratasi dan kehidupan di Cina berangsur-angsur dapat kembali berjalan normal.
Semoga…