jbkderry.com – Di sela- sela kegiatan Mitsubishi #AyoGasTerus Media Adventure 2020 di Lombok, 6 – 8 Februari 2020, pihak PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) juga memaparkan keunggulan kendaraan SUV terbaru berteknologi listrik, Outlander PHEV.
“Dalam baterei dan bensin dalam keadaan penuh, Mitsubishi Outlander PHEV dalam mensuplai kebutuhan listrik hingga 1.500 watt untuk kebutuhan 10 hari penuh,” kata Hanif Risky, Head of PC Product Planning Section PT MKKSI, Kamis malam 6 Februari 2020 waktu Lombok.
Dengan kemampuan keunggulan seperti itu, pihak PT MMKSI pada bulan Desember 2019 lalu telah meminjamkan satu unit Mitsubishi Outlander PHEV kepada pihak Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai bagian kesepakatan CSR untuk bantuan tanggap darurat sebuah wilayah pasca bencana.
Agar baterei dalam keadaan penuh untuk dapat mensuplai kebutuhan listrik hingga 1.500 watt selama 10 hari, menurut Hanif, dibutuhkan waktu pengisian selama 4 jam dengan daya minimal 3.600 watt.
SUV berteknologi listrik ramah lingkungan ini sendiri telah membuktikan keandalannya di hadapan 34 awak media undangan selama 3 hari 2 malam di Lombok, dengan melintasi rute ratusan km dan jalur jalan yang menantang, khususnya saat melibas rute menuju kaki Gunung Rinjani.
Kemampuan Outlander PHEV yang bisa menaklukkan dengan mudah jalur sulit menuju kaki Gunung Rinjani tidak terlepas dari dukungan sistem penggerak roda yang telah menggunakan teknologi 4WD, serta dilengkapi dengan 3 (tiga) pilihan drive mode, yaitu EV Drive Mode, Series Hybrid Mode dan Parallel Hybrid Mode.
Pada mode EV Drive, motor menggerakkan kendaraan dengan tenaga listrik dari baterai sehingga tidak ada konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 yang membuat kendaraan menjadi senyap, bersih, dan bertenaga.
Sedangkan, pada Hybrid Driving Mode dibagi menjadi 2 (dua) mode. Pertama, Series Hybrid Mode merupakan perpaduan mode elektrik dan mesin. Mesin bensin 2,4 L akan menghasilkan listrik jika baterai lemah dan menambah tenaga saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi atau menanjak.
Pada Parallel Hybrid Mode, mesin bensin akan melaju dengan bantuan motor saat kendaraan membutuhkan ekstra tenaga (saat kecepatan tinggi atau saat efisiensi mesin tinggi).
Keberadaan fitur Super All Wheel Control (S-AWC), yaitu sebuah sistem kendali terintegrasi menjadikan kendaraan ini aman untuk melintas di berbagai medan, juga menjadi nilai keandalan lain dari Outlander PHEV saat bisa menaklukkan jalur tanjakan, turunan, dan tikungan tajam di jalur menuju kaki Gunung Rinjani.
Sementara dukungan fitur lain yang membuat nilai kenyamanan dan keamanan berkendara bisa didapatkan yaitu Reinforced Impact Safety Evolution (RISE) dan Advanced Driver-Assistant System (ADAS) yang terdiri dari tujuh SRS airbag, ASC (Active Stability Control), FCM (Forward Collision Mitigation System).
Untuk dapat memiliki SUV berteknologi listrik memang butuh mengambil isi tabungan yang banyak, yaitu seharga Rp 1,294 miliar (on the road Jakarta). Soal mahal atau tidak untuk ukuran Indonesia bisa disebut relatif, buktinya hingga artikel ini dibuat didapatkan data setidaknya sudah ada 53 unit Outlander PHEV yang sudah dipesan konsumen.
21 unit di antaranya telah sampai ke tangan konsumen, sementara sisanya akan dikirim ke konsumen pemesan secara gradual hingga akhir Maret 2020.
Untuk daya jelajahnya, saat bensin (45 liter bensin) dan baterei dalam kapasitas penuh diklaim dapat mencapai jarak hingga 695 km, dengan kadar emisi gas buang 50 g/km.
Mitsubishi Outlander PHEV terdiri dari dua pilihan warna, yaitu Ruby Black dan Silky White. Bagaimana, apakah Anda termasuk dari salah satu potensial konsumen yang berminat meminang SUV berteknologi listrik yang telah meraih sertifikasi 5-Bintang dari Euro NCAP ini?