jbkderry.com – Buat aliran bad boys sedunia, film ini kudu wajib hukumnya ditonton, Bad Boys For Life.
Film berdurasi 2 jam 4 menit ini menunjukkan transisi “old skool gun” seperti duo Mike Lowrey (Will Smith) dan Marcus Burnett (Martin Lawrence), dengan “senjata masa depan” yang melibatkan kecanggihan teknologi seperti Advanced Miami Metro Operations (AMMO) yang dipimpin polisi perempuan cantik, energik, dan taktis bernama Rita.
Senjata lawas layaknya Lowrey dan Burnett memang lebih kaya pengalaman dan kemampuan membaca situasi di lapangan, tapi AMMO memiliki kepiawaian yang jauh lebih tinggi dan sistematis dalam membaca persoalan secara lebih luas, serta menciptakan strategi perencanaan yang lebih tertata.
Dari dua hal itu, jbkderry.com menangkap pesan yang ingin disampaikan duo sutradaranya Adil El Arbi dan Bilall Fallah, jika di masa depan yang serba modern tetap harus berkompromi dan tidak boleh tampil jemawa dengan masa lalu yang kaya pengalaman, ataupun sebaliknya.
Harus tetap ada sinergi.
Dalam kehidupan nyata dan kondisi terkini, jbkderry.com menangkap pesan lebih jauh jika perkembangan digital dan ancama disrupsinya memang nyata, tapi jika dibiarkan jalan sendiri, maka yang lebih kental adalah faktor artifisial dan rekayasa, serta cenderung mengabaikan faktor humanis atau kemanusiannya.
Kembali ke soal sekuel film eksyen legendaris yang (kabarnya) dibuat dengan biaya US$90 juta (sekitar Rp 1,26 triliun) ini.
Film ini mengingatkan jbkderry.com pada film Crash (2004) yang disutradarai Paul Haggis, dan dibintangi oleh sejumlah artis papan atas Hollywood seperti Sandra Bullock, Don Cheadle, Matt Dillon, Brendan Fraser, Terrence Howard, Thandie Newton, Michael Pena, dan Ryan Phillipe.
Dalam film Crash yang mendapat pujian banyak kritikus itu, penonton diajak melihat jika tidak ada dalam kehidupan nyata yang sepenuhnya benar dan super jago a la Superman atau Rambo.
Esensi film seperti Crash juga bahkan kini dibawa para pembuat film Hollywood pada kisah fiksi superhero dan super villainnya. Simak saja potret lain Tony Stark di Spiderman Homecoming, sosok jahat Vulture sebenarya adalah pengusaha kelas menengah yang bisnisnya tiba-tiba digusur Stark Industries tanpa kompensasi.
Ataupun kisah Joker (2019) yang dimainkan secara super apik oleh Joaquin Phoenix, bahwa musuh abadi Batman itu hanyalah korban dari ketidakadilan sistem, termasuk yang dibuat oleh Thomas Wayne, ayah Bruce Wayne yang seorang politikus dengan tabiat khas politikus yang pongah dan angkuh.
Kembali ke review film Bad Boys For Life, jadi ceritanya Mike Lowrey ternyata dikejar oleh dosa masa lalunya. Seorang mafia perempuan kawakan asal Meksiko, Isabel Aretas (diperankan Kate del Castillo), berhasil kabur dari penjara dan menuntut balas dendam pada orang-orang yang telah menghancurkan kerajaan bisnisnya, membunuh suaminya, dan mengirimnya ke penjara dengan masa hukuman yang sangat lama.
Setelah kabur dari penjara, Isabel dibantu putra semata wayangnya Armando Armas (diperankan Jacop Scipio) pun menjalankan balas dendam pada banyak pihak otoritas keadilan di Miami pada masa silam yang telah menghancurkan hidupnya, termasuk di antaranya Mike Lowrey.
Siapa sangka, jika balas dendam ini lebih kayak kisah putus cinta dan dicampakkan oleh kekasih yang disayanginya. Meski jahat dan disebut jago sihir hitam, ternyata Isabel adalah satu-satu sosok perempuan yang pernah dicintai Lowrey.
Isabel pula yang diceritakan banyak membantu membentuk karakter Mike Lowrey yang tangguh. Kisah cinta dan perselingkuhan di masa silam dengan Isabel ternyata membuahkan seorang anak bernama Armando Armas. Parahnya, sebelum Isabel ingin memberi kabar kejutan pada Lowrey dalam upaya pelarian dari kejaran pihak yang berwajib, ternyata Lowrey telah lebih dulu mengirimnya ke penjara.
“Kenapa kau tidak memberitaku dulu?” kata Lowrey.
“Aku baru saja ingin memberitahumu sebagai kejutan pada saat pelarian nanti,” kata Isabel.
Bahkan ketika Isabel mati tewas tertembak oleh berondongan senjata Rita, jbkderry.com tetap merasa kurang adil, karena Mike Lowrey juga menjadi pemicu dari kekacuan yang terjadi di film ini.
Lagipula berondongan tembakan dari Rita seakan ingin mengirim pesan ke penonton, “Wuih, gw berhasil nembak saingan gw ngejar cinta Mike Lowrey, gaezz.”
Hmm, pokoknya buat para Bad Boys sedunia, jangan sampai melewatkan nonton film satu ini. Terlebih sekuel ketiga aksi duo Bad Boys Miami ini terpaut 25 tahun dari film pertama, dan 17 tahun dari film keduanya.
Kuy nontonlah, sebelum nyesel nanti kalau sudah turun layar.