
jbkderry.com – Keinginan masyarakat untuk membeli mobil bekas selama setahun terakhir nampaknya menjadi salah satu solusi bijak antara pengeluaran anggaran yang lebih efisien dan kebutuhan mobilitas yang dapat mendukung efisiensi pengeluaran tersebut.
Di tengah kondisi perekonomian, khususnya biaya pengeluaran reguler yang semakin tidak bisa diprediksi, juga membuat keinginan membeli mobil bekas yang tepat juga semakin menguat.
Nah, jika Anda termasuk dalam kalangan itu, artikel secangkir kopi kali ini mudah-mudahan ada manfaatnya, yaitu membeli mobil bekas 1.000cc.
Di atas kertas, keuntungan membeli mobil bekas 1.000cc di antaranya harganya yang relatif lebih terjangkau, biaya perawatan berkala dan perbaikan yang notabene lebih ramah kantong, plus besaran pajak tahunan yang lebih bersahabat pada isi rekening tabungan.
1. Daihatsu Xenia
Rentang harganya untuk produksi tahun 2004 – 2011 variatif, namun secara umum berdasarkan beberapa observasi ada di kisaran Rp 60an – Rp 80an juta.
Jika Anda tengah mencari mobil bekas 1.000cc dengan kapasitas duduk tiga baris kursi untuk 7 (tujuh) orang penumpang, Daihatsu Xenia 1.0L keluaran tahun 2004 – 2011 pas jadi target buruan.
Sistem penggerak roda belakang dan chassis ladder-on-frame yang membekalinya juga menjadi amunisi yang sudah terbukti jika Daihatsu Xenia cocok untuk berbagai model jalanan di Indonesia.
Sederhananya untuk ukuran mobil keluarga yang bandel di berbagai kondisi jalan, low MPV dari Daihatsu ini sudah membuktikan keandalannya di Indonesia.
Di antara kelebihan tersebut, tentu saja ada catatan sebelum membelinya. Sepengalaman jbkderry.com mengendarainya, setidaknya ada dua hal yang kurang oke dari mobil ini, yaitu konsumsi BBMnya yang tergolong boros untuk mobil sekelasnya (segmen mobil 1.000cc), serta efek limbung dari kinerja suspensi belakang selepas tikungan.
2. Daihatsu Ayla
Di pasar mobkas, city car kategori LCGC dari Daihatsu untuk tahun produksi 2013 – 2017 kurang lebih setara harganya dengan Daihatsu Xenia 1.000cc tahun produksi 2004 – 2011, yaitu di kisaran Rp 70an juta – Rp 80an juta.
Harga itu yang diterakan umumnya, dimana pada realisasinya kalau pintar menawar bisa jadi dapat lebih rendah dibanding rentang harga itu.
Jika Anda ingin mengejar tahun produksi yang lebih baru, Daihatsu Ayla 1.000cc pas jadi buruan. Tapi perlu dicatat, jika desain dan dimensinya ada di segmen mobil kota dengan kapasitas duduk 2 baris untuk 5 orang penumpang. Itu pun dengan catatan 3 orang di baris kedua sebaiknya bukan orang dewasa semuanya, karena terhitung akan sesak.
Dengan dimensi lebih kecil itu pula, mesin 1.000cc yang mendukung terhitung pas untuk ukurannya, sehingga berdampak pada konsumsi BBM yang lebih efisien. Artinya, jika targetnya adalah mobil kota yang ukurannya kecil, konsumsi BBMnya tergolong irit, biaya perawatannya relatif terjangkau, dan akses layanan purna jualnya luas dan banyak di Indonesia, Daihatsu Ayla 1.000cc pas dijadikan pilihan.
3. Toyota Agya
Untuk tahun produksi 2013 – 2017, pasaran mobkas Toyota Agya 1.000cc sedikit lebih tinggi dibanding saudara “kembarnya” Daihatsu Ayla 1.000cc untuk tahun keluaran yang sama, yaitu di kisaran Rp 80an juta – Rp 90an juta.
Meski harga belinya lebih tinggi, setidaknya ada dua kelebihan yang dimiliki pembeli Toyota Agya 1.000cc, yaitu apalagi jika bukan prestise merek Toyota yang lebih tinggi dibanding Daihatsu, plus dukungan fitur dari Toyota biasanya lebih banyak dibanding dari Daihatsu pada tiap varian atau tipe yang sekelas.
Kelebihan di atas itu pula yang menjadi kelemahan Toyota Agya 1.000cc, karena di atas kertas perlu budget pengeluaran lebih besar untuk membelinya.
4. Suzuki Karimun Generasi Pertama
Di pasaran mobkas, harga Suzuki Karimun generasi pertama (keluaran awal tahun 2000an) terhitung masih tinggi, yaitu di kisaran Rp 50an juga – Rp 60an juta.
Desainnya yang khas mengkotak, kapasitas ruang interior yang tergolong luas untuk ukuran city car 1.000cc, biaya perawatan dikenal irit dan mudah (mesinnya sama dengan Carry 1.000cc), konsumsi BBM yang irit, dan kenyamanan mengemudi yang tergolong baik untuk kendaraan sekelasnya menjadi beberapa catatan mengapa harganya relatif stabil.
Hanya saja yang perlu menjadi perhatian saat meminangnya adalah kondisi kesehatan setir dan suspensinya, mengingat kedua bagian ini paling sering disebut bermasalah. Kemungkinan karena usia pemakaian yang memang tergolong telah lama, lebih dari 10 tahun.
5. Suzuki Karimun Wagon R
Jika Anda berburu Karimun versi LCGC ini harganya tidak terlalu terpaut jauh dari Karimun lawas generasi pertama di atas, yaitu untuk tahun produksi 2013 – 2016 ada di kisaran Rp 60an juta – Rp 80an juta.
Jika targetnya mobil yang tahun produksinya lebih baru, mending memang membali Karimun Wagon R ketimbang Karimun generasi pertama.
Salah satu catatan yang perlu dipertimbangkan adalah desain eksteriornya yang nampak kurang proporsional, tapi jika hal itu tidak jadi masalah, Suzuki Karimun Wagon R bisa jadi salah satu alternatif pilihan terbaik di segmen mobkas 1.000cc.
6. Kia Visto
Jika pertimbangannya adalah mobil bekas 1.000cc yang performa mesinnya cukup andal (untuk ukuran kendaraan sekelasnya), handling-nya cukup baik, konsumsi BBMnya tergolong irit, dan terpenting harganya lebih ramah, Kia Visto produksi tahun 2001 – 2003 bisa jadi pertimbangan.
Di pasar mobkas, harga Kia Visto 1.000cc produksi tahun 2001 – 2003 ada di kisaran Rp 30an juta – Rp 40an juta.
Jika Anda ragu bagaimana dengan layanan purna jual dan ketersediaan suku cadangnya, sebenarnya tidak perlu khawatir. Salah satu caranya adalah bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan komunitasnya, salah satunya melalui Kia Visto Club Indonesia, silakan masukkan kata kunci tersebut di Google.
Hal yang perlu diperhatikan saat meminangnya adalah kondisi kaki-kakinya yang mulai rentan bermasalah, karena usia pemakaian yang sudah tergolong lama.
7. Hyundai Atoz
Mengusung chassis dan mesin yang sama dengan Kia Visto, perbedaan mencolok pada Hyundai Atoz adalah pada desain eksteriornya.
Buat yang tertarik meminang untuk tahun produksi 2001 – 2003 ada di kisaran Rp 40an juta.
Desainnya yang mungil pas sebagai mobil kota yang padat, termasuk saat mencari akses parkir. Handling dan kinerja mesinnya pun dapat diandalkan untuk kendaraan sekelasnya. Kenyamanan berkendara dan efisiensi BBMnya pun dapat disebut salah satu yang terbaik di kelasnya.
Jika masih khawatir dengan akses layanan berkala dan ketersediaan suku cadangnya, Anda bisa menambah wawasan dari para penggunanya yang tergabung dalam komunitas. Salah satunya ada melalui Atoz Club Indonesia.
Itu saja informasi kali ini, semoga ada manfaatnya. Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk mampir.