jbkderry.com – Ini cerita yang harus ditulis di jbkderry.com di hari ini juga, 12 November 2019, tentang sebuah hari terberat buat Derry Journey, melepas Darth Vader sebuah simbol perjuangan selama 8 tahun terakhir (2011 – 2019).
Seorang kawan baik di zaman kuliah pernah bilang, “Orang-orang kayak kita ini tidak diwariskan warisan yang bisa membuat kita bisa menjalani hidup dan meraih sukses dengan deret hitung. Orang-orang kayak kita harus berani melakukan langkah-langkah quantum dengan segala resikonya.”
Kata-kata seorang kawan baik itu masih selalu tergiang di benak Derry Journey, hingga kini.
Di Maret 2017, saat meminang Darth Vader, dalam hati Derry Journey, kans kemenangannya memang tidak besar hanya sekitar 25%, namun ini adalah pertarungan hidup yang ingin dan mau dijalankan. Ikhtiarnya kalau bisa selesai sampai tuntas, bakalan jadi mobil seumur hidup, tapi setelah melalui pertarungan sekeras-kerasnya, sekuat-kuatnya, dan doa sebaik-baiknya, jalan hidup berkata lain.
Hari ini, Selasa 12 November 2019, hari terakhir bersama Darth Vader. Menyesalkah? Tentu tidak, dalam hati memang tentu sempat sakit dan nyesek banget, karena pastinya ini bukan bentuk kekalahan yang mudah diterima, tapi at the end, ini adalah sebuah resiko bermain di arena pertarungan yang keras.
Menang jadi berkah, kalah pasti menyakitkan, tapi bukan petarung sejati kalau tidak berani ambil resiko. Momen perjuangan yang tidak mudah selama delapan tahun terakhir, dan nilai kerugian materi terbesar sepanjang sejarah hidup, tapi jalan hidup sebagai petarung adalah sebuah pilihan yang sudah terlanjur dianggap mulia.
Selama 2,5 tahun memiliki Darth Vader juga adalah sebuah cerita, jika mimpi pun harus diperjuangkan untuk turun dan hadir di bumi, meski dari kacamata para kaum “religius” dan para “sultan”, hal itu mungkin jadi bahan tertawaan.
Ya, mereka lebih banyak duduk di singgasana yang mulia, dengan kekayaan yang sudah berjalan temurun, sementara di sini adalah jalan api. Untuk mulia, tidak ada jalan yang bisa dicapai dengan mudah, perlu kerja keras, keyakinan, dan rasa keras kepala tingkat tinggi untuk tidak mengindahkan petuah-petuah orang “suci” macam itu.
Ini adalah potret pertarungan sekeras-keras, sebaik-baiknya dari seorang biasa dan seorang diri.
2,5 tahun memiliki Darth Vader, meski lebih banyak bersemayam di kamarnya yang dipersiapkan sedemikian rupa, hati rasanya senang. Ternyata aku juga bisa, meski akhirnya memang bukan cerita hidup yang tertuang utuh dan harus berhenti di tengah jalan.
Selamat jalan, Darth Vader. Baik-baiklah di sana, kawan baik. Maafkan, jika ending cerita kita tidak berjalan hingga tuntas.
Dan satu cerita tentang kisah perjuangan delapan tahun ini memang harus usai hingga di sini, saatnya melanjutkan hidup dengan senang hati dan riang gembira, agar tidak ada beban dan bisa melanjutkan momen pertarungan berikutnya dengan energi yang maksimal.
Saatnya menutup buku catatan delapan tahun terakhir, dan memulai narasi pertarungan baru dari titik nol.
Terima kasih, Darth Vader.