MENERKA NERKA ARAH INDUSTRI OTOMOTIF KE DEPAN #02

sumber image: Hyundai Global

jbkderry.com – Sabtu 9 November 2019, jbkderry.com sempat menyimak sebuah ulasan di portal asing, jika industri otomotif dunia pada tahun 2020 mendatang masih mendapat tantangan berat, dan kemungkinan baru bisa mulai bangkit lagi di tahun 2023.

Beberapa indikasi pun disebutkan, di antaranya pasar otomotif China yang untuk pertama kalinya turun setidaknya dalam 20 tahun terakhir, pasar otomotif Amerika Serikat yang masih stagnan, tekanan situasi Brexit, perjanjian USMCA (United States – Mexico – Canada Agreement), serta imbas perang dagang Amerika Serikat – China, menjadi beberapa pemicu utama prediksi jika industri otomotif dunia akan kembali menghadapi situasi muram di tahun depan.

Dari beberapa referensi yang jbkderry.com kumpulkan, tantangan pada industri otomotif pada waktu sekarang dan ke depan, juga dipengaruhi oleh beberapa sebab lain.

Teknologi digital juga disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab perubahan perilaku potensial konsumen, termasuk juga orientasi dalam membelanjakan uangnya.

Pada artikel sebelumnya, silakan simak artikel MENERKA NERKA ARAH INDUSTRI OTOMOTIF KE DEPAN, para calon konsumen potensial yang memiliki dana cukup dan masuk dalam rentang usia Millenials atau Gen-Y (kelahiran 1981 – 1996) dan bahkan generasi Gen-Z atau Post- Milenials (kelahiran 1997 dan setelahnya) punya cara pandang yang cenderung berbeda pada keberadaan sebuah kendaraan.

“Masyarakat, khususnya di kalangan millenials, pada faktanya juga mengalami pergeseran cara pandang dari kebiasaan owning (memiliki) menjadi perspekstif experiencing (pengalaman) dan value (nilai),” kata Denny Siregar, Plt. Direktur Utama PT Hyundai Mobil Indonesia.

Sederhananya dalam bahasa dan observasi a la secangkir kopi jbkderry.com, para generasi millenials dan post-millenials ini tidak lagi menempatkan kendaraan sama seperti sudut pandang generasi Baby Boomer (kelahiran 1946 – 1964) dan Gen-X (kelahiran 1965 – 1980).

Bagi generasi millenials dan post-millenials, kendaraan baik mobil atau motor bukan lagi sebagai simbol prestise atau pencapaian hidup yang sakral seperti cara pandang generasi sebelumnya.

Dari observasi a la media kelas secangkir kopi, jbkderry.com menangkap fenomena budaya terkini di kalangan millenials dan post-millenials, lebih suka membelanjakan uangnya untuk kebutuhan penampilan yang salah satunya ditandai dengan trend “hype-beast”, travelling, dan kuliner yang mewah.

Generasi millenials dan post-millenials ini pun tidak lagi sungkan dan gengsi ketimbang generasi terdahulu dalam menggunakan fasilitas transportasi publik, yang memang semakin modern dan mudah di kota-kota besar, sebutlah konsep ride-healing seperti yang diterapkan Gojek dan Grab, Busway, dan MRT.

Belum lagi berkembangnya trend budaya yang diberi nama ‘minimalis’ di kalangan millenials dan post-millenials, yang menerapkan gaya hidup yang lebih fokus pada hal-hal yang penting saja dan menghindari sesuatu yang berlebihan.

Hal ini sebenarnya tidak serta mengubur orientasi Millenials dan Post-Millenials pada dunia otomotif dan perkembangannya. Perkembangan desain yang semakin menarik, aplikasi teknologi yang semakin memudahkan dan lebih ramah lingkungan, hingga keberadaan fitur-fitur multimedia yang terkoneksi dengan jaringan internet pada sebuah mobil tentu menjadi referensi kuat untuk mengakomodasi kebutuhan hidup dan mobilitas para millenials dan post-millenials.

Hanya saja rupa kendaraan yang dibutuhkan kedua generasi ini tidak serta harus berupa mobil konvensional seperti sedan, dengan penggunaan mesin fosil.

Generasi millenials dan post-millenials yang memiliki keterikatan tinggi dengan koneksi internet, juga memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mencari tahu bentuk dan rupa kendaraan yang sesuai kebutuhan mereka.

Itulah para pelaku industri otomotif pun semakin intens mengembangkan kendaraan-kendaraan masa depan dalam berbagai rupa, mulai kendaraan listrik, kendaraan swakemudi (autonomous), kendaraan yang terintegrasi atau terhubung dengan jaringan (connected cars), kendaraan listrik, teknologi kendaraan operasional bersama (ride-sharing dan ride-healing), hingga kendaran berukuran mikro.

Pihak pelaku industri otomotif terkemuka pun kini tidak segan bekerjasama dengan pihak-pihak berkompeten lintas fokus industri untuk menciptakan kendaraan-kendaraan yang lebih beragam sesuai karakter dan kebutuhan setiap individu di muka bumi.

Hmm, itu saja dulu artikel untuk kali ini Minggu 10 November 2019. Semoga ada manfaatnya, terima kasih telah menyempatkan waktu untuk mampir.

Oh iya, ini dia link artikel yang jbkderry.com simak kemarin, silakan klik di sini.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: