MENERKA NERKA ARAH INDUSTRI OTOMOTIF KE DEPAN

jbkderry.com – Beberapa hari lalu, jbkderry.com sempat membaca sebuah ulasan artikel di salah satu media mainstream Tanah Air, soal laporan pandangan Toyota di ajang Tokyo Motor Show 2019.

Ini artikel itu adalah soal berubahnya orientasi bisnis Toyota dari penjual kendaraan menjadi perusahaan penyewaan kendaraan. Meski lupa sumber artikel tersebut, tapi hal tersebut juga diulas pada salah satu artikel dari media mainstream bisnis.com.

Bahkan informasi ini juga bisa Anda dapat esensinya di siaran pers resmi Toyota global, https://global.toyota/en/.

Pergeseran skema bisnis perusahaan otomotif dunia pun, jbkderry.com simak dari artikel yang telah diunggah media kelas secangkir kopi ini pada Selasa 5 November 2019, dimana Honda telah menandatangani kerjasama dengan  Vantanel, perusahaan listrik miliki negara di Swedia, untuk menghasilkan energi fleksibel bagi pengguna kendaraan listrik di Eropa.

Silakan simak artikel HONDA KERJASAMA DENGAN PERUSAHAAN LISTRIK DI SWEDIA UNTUK PENGEMBANGAN KENDARAAN LISTRIK.

Rabu pagi 7 Oktober 2019, untuk sebuah kepentingan, jbkderry.com bertemu dengan orang nomor satu di PT Hyundai Mobil Indonesia, bapak Denny Siregar selaku Plt. Direktur Utama.

Dari beliau juga, jbkderry.com merekam arah kebijakan global Hyundai yang juga berlaku sama, yakni perubahan arah bisnis dari pabrikan mobil terbesar nomor 6 di dunia pada tahun 2018 lalu.

“Masyarakat, khususnya di kalangan millenials, pada faktanya juga mengalami pergeseran cara pandang dari kebiasaan owning (memiliki) menjadi perspekstif experiencing (pengalaman) dan value (nilai),” kata pak Denny.

Media kelas secangkir kopi pun coba melakukan penelusuran di jagat maya berdasarkan opini pak Denny tersebut, dan ketemulah beberapa data.

Pertama, pada pertengahan 2019 lalu, Hyundai telah mengumumkan nilai mega investasi senilai US$ 35 miliar atau sekitar Rp 490 triliun untuk biaya pengembangan teknologi mobilitas di masa depan hingga tahun 2025.

Dalam realisasi wujud output investasinya adalah melalui peluncuran 23 model kendaraan BEV (battery electric vehicle) sepanjang beberapa tahun ke depan. Tidak hanya itu, dalam bidang pengembangan kendaraan yang dapat bergerak sendiri (self-driving sector), Hyundai berharap sudah dapat memperkenalkan kendaraan autonomous SAE Level 3 untuk kebutuhan berkendara di jalan bebas hambatan pada tahun 2021.

Lalu di tahun 2024 dapat memperkenalkan kendaraan Level 4-nya untuk kebutuhan berkendara di perkotaan. Berikutnya pada Level 5 diharapkan, kendaraan otomatis itu sudah dapat bekerja baik di jalan bebas hambatan maupun perkotaan.

Uniknya dalam merealisasikan visinya, para pabrikan mobil-mobil terkemuka itu tidak lagi berjalan sendiri atau independen dengan kekuatan sendiri. Dalam sebuah kutipan di jagat maya, jbkderry.com menemukan kutipan pernyataan seorang petinggi Hyundai di level global jika kebutuhan bekerjasama dengan pihak lain adalah keniscayaan, karena pihak pabrikan (atau OEM) tidak dapat mengerjakan segala sesuatunya sendiri.

Dalam mengembangkan teknologi autonomous misalnya, Hyundai telah bekerjasama dengan Aptiv pada September 2019 lalu, dimana masing-masing pihak memiliki kuasa 50%.

Hyundai pun bukan satu-satunya yang melakukan hal kerjasama seperti itu, Renault juga, lalu ada nama Daimler Truck yang bekerjasama dengan perusahaan teknologi Torc Robotics untuk mengembangkan truk otomatis di jalan publik di Amerika Serikat.

Perubahan signifikan dalam strategi bisnis Hyundai saat ini pun telah terjadi pada sektor lainnya yang menjadi salah satu nilai kekuatan utama mereka selama ini, yakni desain.

Pasca pensiunnya Peter Schreyer pada 1 November 2018, arah kebijakan desain Fluidic Sculpture dan Modern Premium pun telah ditanggalkan, dan sebuah filosofi baru dengan nama ‘Sensuous Sportiness’ telah dilahirkan dan kini telah diaplikasikan pada produksi Hyundai Sonata generasi terbaru.

“Tidak akan ada lagi kesan a la boneka Rusia pada mobil Hyundai ke depan. Gaya desain mobil Hyundai saat ini dan ke depan laksana bidak-bidak catur, dimana mereka punya penampilan dan fungsi yang berbeda, namun di saat bersama, mereka adalah tetap sebuah tim,” kata SangYup Lee, Senior Vice President and the Head of Hyundai Design Center.

Melalui sebuah kampanye di situs resmi dan kanal YouTube Hyundai, jbkderry.com melihat Hyundai (dan juga beberapa pabrikan mobil terkemuka lain di dunia), ke depan dalam waktu tidak beberapa lama lagi, setiap produk kendaraan akan menawarkan sensasi, pengalaman, dan nilai yang berbeda.

Bisa jadi dalam rupa aplikasi teknologi autonomous, kendaraan mikro, kendaraan ramah lingkungan, hingga solusi mobilitas robotik yang bisa membantu manusia menemukan kebahagiaannya secara penuh.

Seperti tema video Hyundai di bawah ini, #BecauseofYou, atau dengan kata lain karena setiap orang punya gaya, kebutuhan, dan tujuan yang berbeda, maka selaku produsen harus dapat memenuhi sebanyak-banyaknya ekspektasi setiap individu di bumi, agar dapat lebih bahagia dengan caranya masing-masing.

Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk mampir, semoga ada manfaatnya…

 

Advertisement

One Reply to “MENERKA NERKA ARAH INDUSTRI OTOMOTIF KE DEPAN”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: