jbkderry.com – Artikel dengan judul (yang mungkin rada) mengejutkan itu disarikan dari artikel berbasa Inggris dari situs https://auto.ndtv.com, yang diunggah ke jagat maya pada Kamis pagi WIB di tanggal 24 Oktober 2019.
Artikel tersebut menyebut hal ini menjadi sebagai bagian strategi Nissan untuk mengatasi krisis, khususnya pasca penahanan Carlos Ghosn beberapa waktu lalu oleh pihak keamanan Jepang menyusul masalah laporan keuangan. Baca juga CARLOS GHOSN SANG MALAIKAT PENYELAMAT NISSAN DITANGKAP KEPOLISIAN JEPANG.
Disebutkan pula jika pabrik Datsun di sejumlah wilayah (termasuk Indonesia) dikabarkan tengah dipersiapkan untuk dipangkas, kecuali di Cina masih dalam pertimbangan. Dari sisi bisnis, produksi dan penjualan mobil dengan merek Datsun disebut merugi atau minimal menghasilkan keuntungan yang semakin menyusut.
Nilai keuntungan operasional di tahun 2019 ini juga disebut-sebut yang paling rendah dalam 11 tahun terakhir.
Bahkan tidak hanya pada Datsun, model kendaraan produksi Nissan sendiri ada yang kabarnya akan dipangkas, yakni Nissan Titan menyusul kerugian yang didapatkan dari versi single-cab dan mesin diesel. “Kami butuh membuat peta solusi di tengah banyak hal yang tidak berjalan baik,” kata salah satu seorang narasumber dari pihak Nissan di artikel tersebut.
Meski jumlah produksi Datsun sedianya dikurangi, namun pihak Nissan menyebut belum memiliki rencana untuk menutup pabriknya secara penuh di negara manapun dimana mereka berada saat ini.
Untuk menekan kerugian dan upaya menjaga nama Nissan di antaranya akan dilaksanakan di Amerika Serikat yang menjadi satu di antara lumbung penjualan, yakni dengan menarik iming-iming diskon signifikan kepada perusahaan penyewaan kendaraan, dan juga operator kendaraan usaha yang pada dasarnya hanya akan menghilangkan keuntungan dan merusak image Nissan sendiri.
Sumber artikel ini menyebutkan jika pihak Nissan sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai hal ini, jadi sifatnya kemungkinan masih dari ranah yang spekulatif alias gosip (kata mak lambe turah, “Gosip adalah fakta yang tertunda.”)
Datsun merek yang “ditenggelamkan” pada era 1980an dihidupkan lagi di bawah arah Carlos Chosn, dan merambah pasar otomotif di negara-negara berkembang, demikian juga dengan realisasi pabriknya di Indonesia, India, dan Rusia.
Disertai strategi bernama Power 88 dari Ghosn, dengan target bisa mencapai pangsa pasar 8 persen dalam waktu lima tahun disebut gagal tercapai. Di Indonesia sendiri meski sempat melakukan start yang baik, Datsun disebut justru dinilai memakan penjualan dari Nissan.
Wah, esensi artikel ini jadi mirip dengan esensi narasi artikel berikut ULASAN SECANGKIR KOPI MASA KEJAYAAN NISSAN DI INDONESIA TAHUN 2012, yang diunggah di media kelas secangkir kopi jbkderry.com pada 10 Maret 2019 lalu.
“Mestinya kami tidak memaksakan dua merek di pasar yang kami hanya punya satu hingga dua persen pangsa pasar,” kata narasumber dari Nissan di artikel tersebut, sembari juga mengatakan kondisi sejenis juga tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di India, Afrika Selatan, dan Rusia.
Hmm, menarik juga ditunggu kelanjutan informasi spekulatif yang satu ini.
jbkderry.id 