NGOBROLIN TEKANAN PASAR OTOMOTIF 2019 DI AMERIKA SERIKAT, CINA DAN JERMAN

jbkderry.com – Artikel untuk hari Senin 7 Oktober 2019 ini dimulai dengan kata kunci “automotive recession 2019” di Google, dan ternyata sumber referensinya lumayan banyak.

Kenapa kata kunci tersebut yang jbkderry.com masukkan, tidak lagi karena salah satu trending topic akhir-akhir ini adalah ancaman resesi di beberapa negara yang pasar otomotifnya selama ini dikenal kuat, di antaranya Cina, Amerika Serikat, Jerman, dan India.

Artikel soal pasar otomotif di India pada tahun 2019 sudah dibahas sebelumnya, silakan simak artikel NGOBROLIN PASAR OTOMOTIF INDIA DAN DI INDONESIA DI TAHUN 2019.

Nah, untuk itu artikel kelas secangkir kopi kali ini ngobrolin soal perkembangan pasar otomotif di Amerika Serikat, Cina dan Jerman di tahun 2019, plus potensi ancaman resesi yang berdampak cukup telak pada perkembangan pasar otomotif di masing-masing negara tersebut.

Pasar Otomotif Cina: Diproyeksi menurun hingga 3 tahun mendatang

Ulasan kali ini diawali dengan ngobrolin perkembangan pasar otomotif di Cina pada tahun 2019. Salah satu sumber artikel yang jbkderry.com dapatkan adalah unggahan dari situs Forbes.com pada 11 September 2019 lalu, dimana digambarkan pasar otomotif di Cina saat ini menghadapi perubahan situasi dari resesi (baca: lesu) menuju depresi (baca: muram).

Salah satu penyebab utamanya untuk konsumen kelas menengah ke bawah adalah imbas dari perang dagang.

Hingga Agustus 2019, pasar otomotif di Cina dinarasikan turun 11%. Beberapa analisis di Cina menyebut angka penurunan penjualan selama 14 bulan terakhir ini bukanlah trend sementara, atau dengan kata lain bakalan panjang dan bisa berlangsung hingga tiga tahun ke depan.

Kondisi menurunnya animo konsumen juga telah mendorong tutupnya sejumlah pabrik otomotif di China, di antaranya pada tahun 2019 ini ada nama Peugeot dan Fiat.

Euforia pada kehadiran dan tumbuhnya pasar kendaraan listrik (battery electric vehicle) juga terhenti di bulan Juli dan Agustus 2019, setelah sempat naik berturut sepanjang 18 bulan.

Upaya pemerintah untuk mendorong antusiasme konsumen beralih ke kendaraan listrik kurang berjalan baik. Alih-alih beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik, konsumen lebih cenderung menahan diri membeli mobil baru.

Pasar Otomotif Amerika Serikat: Industri otomotif hadapi tekanan biaya pengembangan

Artikel ini disarikan dari artikel yang diunggah oleh situs Edmunds.com pada 26 Juni 2019 lalu yang memproyeksikan pasar mobil di Amerika Serikat pada tahun ini akan turun menjadi 16,9 juta unit dari angka pencapaian di tahun 2018 yang menembus angka 17,3 juta unit (turun sekitar 400 ribuan unit).

Penurunan angka penjualan mobil di Amerika Serikat diprediksi akan hingga tiga tahun ke depan dan bisa lebih panjang. Faktor resesi ekonomi disinyalir menjadi salah satu variabel utama.

Jika menengok empat tahun ke belakang, pasar otomotif di Amerika Serikat sendiri mencapai puncaknya di tahun 2015 dengan angka penjualan 17,5 juta unit. Setelah itu turun tipis 17,2 juta unit di tahun 2017 dan naik tipis 17,3 juta unit pada tahun 2018.

Di tahun 2020 angka penjualan diproyeksi kembali turun menjadi 16,3 juta unit dan di tahun 2021 digadang-gadang turun di angka 15,1 juta unit.

Hal ini tentu menjadi tekanan lebih pada pelaku industri otomotif di Amrik. Selain karena harus menjaga keberlangsung pengembangan dan produksi kendaraan konvensional, juga di sisi lain harus “membakar uang” untuk melakukan penelitian dan pengembangan dua kebutuhan teknologi “mendesak”, yaitu pada kendaraan swakemudi (autonomous) dan kendaraan listrik.

Hasil analis pada umumnya menyebut angka investasi untuk pengembangan kendaraan swakemudi dapat mencapai US$85 miliar hingga tahun 2025, sementara untuk pengembangan kendaraan listrik berbasis baterei biaya investasi lebih tinggi lagi dapat mencapai US$225 miliar.

Untuk mengatasi tekanan biaya yang besar ini, beberapa pabrikan telah mengubah strategi bisnis dengan melakukan kerjasama. BMW dan Jaguar Land Rover bekerjasama mengembangkan kendaraan listrik, sementara Honda dan General Motor melakukan pengembangan bersama kendaraan otomatis atau swakemudi. Bahkan tidak menutup kemungkinan melakukan merger.

Pasar Otomotif Jerman: Terkena imbas perang dagang Amerika Serikat vs Cina

Narasi pasar otomotif terkini di Jerman disarikan dari artikel https://think.ing.com yang diunggah pada 13 Agustus 2019.

Situasi ekonomi di Jerman yang mengalami perlambatan telah berimbas pada menyusutnya angka penjualan mobil selama 13 bulan berturut hingga Juli 2019.

Selain tantangan ekonomi dari domestik, tekanan pada industri otomotif di Jerman ternyata juga dipengaruhi oleh perang dagang Amerika Serikat dengan Cina, serta juga dipengaruhi oleh perlambatan perkembangan otomotif di Jerman.

Pasalnya 25% dari mobil yang terjual di Jerman pada tahun 2018 adalah buatan pabrikan Jerman. BMW dan Daimler sekitar 1/3 dari produk kendaraannya terjual di Cina. Bahkan Volkswagen sekitar 40% dari penjualan mobil produksinya terjadi di Cina.

Alhasil ketika pasar otomotif di Cina menurun tentu menjadi semacam petaka bagi pabrikan mobil asal Jerman. Sementara perang dari antara Amerika Serikat dan Cina, salah satu imbas negatif bagi industri otomotif Jerman adalah naiknya pajak dan komponen kendaraan dari Cina ke Amerika Serikat.

Demikian pula naiknya pajak biaya masuk atas kendaraan dari Amerika Serikat dari sebelumnya 15% menjadi 40% juga menjadi kabar yang kurang menyenangkan bagi jalannya industri otomotif Jerman. BMW dan Mercedes-Benz misalnya yang mengekspor kendaraan dari Amerika Serikat ke Cina turut merasakan imbasnya.

Atas hal ini pula yang kabarnya mendorong BMW telah memulai pengembangan dan produksi kendaraan di Cina.

Hambatan lain dari pabrikan Jerman di Cina adalah soal standar baru emisi gas buang 6a yang ditetapkan pemerintah negeri tirai bambu per Juli 2020 yang menyebabkan banyak konsumen menahan diri untuk membeli kendaraan saat ini yang masih mengusung standar emisi-5 walaupun dengan iming-iming diskon.

Penutup dari media kelas secangkir kopi:

Awrait, itu saja dulu artikel kali ini untuk Senin 7 September 2019. Semoga ada manfaatnya, terima kasih telah menyempatkan waktu untuk mampir.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: