Jakarta – Selasa petang 6 Agustus 2019, redaksi media kelas secangkir kopi jbkderry.com menerima email mengejutkan dari PT Honda Prospect Motor (HPM), Agen Pemegang Merek Honda di Indonesia.
Isinya Jonfis Fandy yang merupakan Direktur Marketing and After Sales Services (3S: Sales, Spare Part and Services) and IT (Information Technology) pamit.
Ini tentu bukan sekelas kabar “mengejutkan” a la Ria Ricis yang pamit dua hari dari YouTube trus balik lagi, atau prank settingan a la Atta Halilintar, sekelas Jonfis Fandy tentu pamit beneran.
Buat yang lama main di media otomotif ataupun di kalangan petrolhead, nama Jonfis Fandy tentu sangat di kenal. Sejak Derry Journey berkecimpung di media bidang otomotif tahun 2001, nama Jonfis Fandy sangat melekat dengan Honda.
Presiden Direktur PT HPM berganti-ganti, tapi sosok Jonfis Fandy terus menguat di sana. 26 tahun (sejak 1993), wajar jika sosok Jonfis Fandy sangat menjadi ikon mobil Honda di Indonesia.
Lalu kemana kira-kira Jonfis Fandy akan berlabuh? Ada spekulasi yang berkembang akan ke Mazda, sebagian media bilang akan ke Wuling atau DFSK? Atau jangan-jangan akan ke Hyundai yang prinsipalnya sudah bertemu Presiden Jokowi pada tanggal 25 Juli 2019 lalu di Istana Negara.
Kalau analisa a la secangkir kopi jbkderry.com, rasanya pilihan terakhir yang paling logis. Mengandaikan Jonfis Fandy a la Pep Guardiola, rasanya Hyundai yang paling menarik buat mantan orang penting di Honda Indonesia itu. Mengapa?
Kalau ke Mazda, rasanya tantangannya tidak semegah di Honda, mengingat dua hal; pertama, posisi Mazda di Indonesia saat ini sebatas distributor resmi, dan kedua, Mazda lebih bermain di ceruk pasar otomotif nasional, atau sederhananya bukan “bermain” untuk menjadi nomor satu di pasar otomotif nasional.
Dengan strategi ingin bermain di segmen premium, Mazda seakan menantang rival raksasa asal Jerman seperti Mercedes-Benz dan BMW. Bukan target yang mudah, mengingat dua brand asal Jerman itu masuk ke Indonesia melalui perpanjangan tangan langsung prinsipalnya.
Bagaimana dengan DFSK? Pabrikan asal Tiongkok ini memang terhitung jor-joran berinvestasi di Indonesia, tapi dibanding performa saudara senegaranya Wuling, data dan fakta memperlihatkan akselerasinya kalah performa. Disamping itu, DFSK belum bermain di segmen paling populer di Indonesia, yakni mobil keluarga alias MPV.
Kalau Wuling bagaimana? Di Wuling tentu menarik, pabrikan asal Tiongkok satu ini bisa dibilang salah satu pabrikan mobil yang ada di tanah air yang tengah menuai sukses melalui produk-produknya yang semakin diminati konsumen.
Wuling Confero dengan line-up pilihan yang makin beragam dan posisi harga jual yang menarik, serta keberadaan Wuling Almaz dengan fitur voice command berbahasa Indonesia tentu sangat seksi sebagai strategi pemikat potensial konsumen.
Bagaimana dengan Hyundai? Ini yang lebih menarik lagi. Sebagaimana dikutip dari statement di akun Ig pak Jokowi, Hyundai Motor Company tertarik mengembangkan masa depan teknologi di dunia otomotif termasuk electric vehicle, fuel cell vehicle, autonomous vehicle. Bahkan industri ini sedang mempertimbangkan flying vehicle.
Wuih, keren neeh.
Awrait, itu saja informasinya, guys? Kalau menurut kalian, Jonfis Fandy bakal berlabuh ke mana yah? Silakan tinggalkan komentar di bawah jika ingin…
One Reply to “JONFIS FANDY PAMIT DARI HONDA PROSPECT MOTOR”