TOYOTA AVANZA YANG (KEMBALI) PERKASA

Jakarta – Sudah beberapa hari terakhir keinginan untuk membuat artikel ini ada di benak jbkderry.com, dan baru hari ini Sabtu 25 Mei 2019 kesampaian.

Jadi ide awal artikel ini terinspirasi dari data penjualan mobil di Indonesia dari Gaikindo pada April 2019, dimana gap penjualan Toyota Avanza terpaut cukup jauh dari rival terdekatnya selama ini, Mitsubishi Xpander.

Toyota Avanza membukukan angka penjualan 9.104 unit, sementara Mitsubishi Xpander di angka 3.572 unit. Bahkan jika mengacu pada data penjualan di segmen low MPV selama April 2019, Toyota Avanza nampak bukan menjadi lawan yang sepadan buat Mitsubishi Xpander.

Dengan data penjualan Suzuki Ertiga sebesar 2.582 unit dan Honda Mobilio di angka 2.271 unit, posisi Xpander lebih mendekati rentang pertarungan angka penjualan dengan dua rival tersebut ketimbang Avanza.

Apakah ini berarti Mitsubishi Xpander akan mengikuti jejak Suzuki Ertiga dan Honda Mobilio yang tidak berhasil menjaga ritme pertarungan yang konsisten dengan Toyota Avanza? Untuk hal ini tentu situasi pasar yang bisa menentukan jawabannya.

Lantas apa yang membuat Toyota Avanza bisa kembali robound ke posisi puncak dengan gap penjualan yang cukup jauh dari para rivalnya? Berikut analisa a la secangkir kopi jbkderry.com…

Secara desain dan nilai kebaruan, Toyota Avanza yang disebut oleh pihak APMnya telah ada sejak tahun 2003. Itu berarti masa perjalanannya di Indonesia sudah dimulai sejak 16 tahun lalu, dan konsumen belum juga bosan serta terus tertarik membeli. Padahal dari segi desain yang modern, Toyota Avanza dari kacamata jbkderry.com, kalah keren dibanding Mitsubishi Xpander.

Belum lagi soal adanya pandangan di masyarakat yang menyebut Avanza sebagai “mobil sejuta umat” atau “mobil buat ojol”, yang sedikit banyak pasti mempengaruhi nilai prestise.

Lantas kenapa Toyota Avanza bisa tetap konsisten menjadi raja di segmen terlaris low MPV selama 16 tahun terakhir? “Pembeli mobil keluarga umumnya berjalan sesuai tradisi yang sudah berjalan di Indonesia saat ini, dan soal ini Avanza punya perjalanan panjang di hati masyarakat Indonesia,” kata Executive General Manager (Deputy Director) PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto ke jbkderry.com di suatu waktu acara buka puasa awal Ramadhan tahun ini.

Jika mengacu pada pandangan salah satu petinggi TAM tersebut itu berarti membeli mobil keluarga di Indonesia tidak serta terpaku pada nilai kebaruan model dan desain yang modern, melainkan pada hal-hal lain yang tidak kalah krusial seperti nilai reliabilitas atau keandalan.

Soal ini, Toyota Avanza juga memang nilai pembeda dibanding para pesaingnya, karena menggunakan sistem sasis tangga (ladder-on-frame) yang lebih tangguh dengan muatan banyak, serta sistem penggerak roda belakang yang tentu lebih tokcer di jalur tanjakan.

Dalam perjalanannya, pihak Toyota Indonesia pun secara konsisten melakukan upaya inovasi pada sosok Avanza. Dimulai dari aplikasi teknologi baru Dual VVT-i yang membuat kinerja mesin lebih efisien dan hemat BBM. Nilai inovasi baru lainnya adalah pada penyempurnaan pada sistem kemudi setir dan kinerja suspensi belakang.

Dua nilai pembaruan yang terakhir disebut juga jbkderry.com kritisi pada Avanza generasi pertama, dan kini kedua hal tersebut tidak jbkderry.com temukan, setidaknya waktu merasakan sensasi awal berada di balik kemudinya.

Silakan baca artikelnya KESAN AWAL TEST DRIVE TOYOTA AVANZA VELOZ BARU 2019.

Ok, itu saja analisa khas secangkir kopi kali ini, semoga ada manfaatnya.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: