Jakarta – Selasa 5 Maret 2019, founder jbkderry.com akhirnya berkesempatan melihat langsung Wuling Almaz di main lobby Cibinong City Mall. Kesan pertama, “Gokilz ini SUV tampilannya keren dengan harga yang relatif jauh lebih terjangkau dibanding kompetitor utama yang dibidiknya, Honda CR-V 1.5 Turbo.”
“Ini speknya memang setara dengan Honda CR-V 1.5 Turbo, tapi harganya cuma setara dengan Honda HR-V 1.5L,” kata seorang salesnya seperti bisa membaca pikiran jbkderry.com.
Dengan harga Rp 318,8 juta on the road Jakarta, harga Wuling Almaz setara dengan varian atau ketiga dari Honda HR-V 1.5, tepatnya tipe HR-V 1.5L E CVT yang ditempeli stiker harga Rp 317,5 juta on the road Jakarta.
Kok lebih mahal dibanding HR-V tersebut? Tunggu dulu, harga tersebut lebih rendah dibanding tipe tertinggi HR-V 1.5 tipe HR-V 1.5L E CVT Special Edition yang harganya Rp 334,5 juta on the road Jakarta.
Dan sebelum berkomentar lebih lanjut, secara dimensi Honda HR-V 1.5L masuknya di kategori sub compact SUV, sementara Wuling Almaz 1.5 Turbo masuknya di kategori compact SUV alias sederhananya dimensinya lebih besar atau satu level di atasnya.
jbkderry.com pun berkesempatan melihat layout mesinnya yang tertata rapih, serapi tata desain interiornya. Rasanya Wuling Almaz punya kans sukses seperti dua saudaranya yang sudah meluncur lebih dahulu yaitu Confero dan Cortez yang berdesain MPV.
Berdasarkan pengamatan jbkderry.com di jagat media sosial, rata-rata pengguna Wuling Confero dan Cortez puas dengan mobil yang dibelinya. Dan di grup-grup Facebook keduanya sudah banyak pula yang membicarakan Almaz dengan respon yang rata-rata baik.
Ya, harga Almaz memang di atas SUV lainnya asal Cina yaitu DFSK Glory 580 yang dibanderol Rp 245,9 juta hingga Rp 308 juta on the road Jakarta. Tapi jbkderry.com belum cukup menemukan data mengenai respon konsumennya dalam jumlah masif seperti pengguna kendaraan Wuling di Indonesia.
Hal lain yang menjadi kans kuat bagi Wuling Almaz untuk sukses adalah informasi yang semakin menyebar tentang dirinya yang merupakan perwujudan baru Chevrolet Captiva. Ya, dan itu memang benar, jadi General Motors memang punya saham di perusahaan prinsipalnya.
Dengan identitas seperti itu, Wuling Almaz semakin terbuka kans suksesnya menyusul jejak Captiva yang sempat menjadi tulang punggung General Motors di Indonesia, sebelum disuntik mati di akhir tahun 2018 lalu. Bisa jadi keputusan tersebut untuk melenggangkan jalan bagi Almaz di pasar otomotif tanah air.
Selain faktor kepuasan pengguna kendaraan Wuling, posisi harga yang lebih terjangkau, serta sosoknya yang merupakan perwujudan baru Chevrolet Captiva, kans lain yang menjadi jalan kesuksesan bai Almaz adalah agresivitas prinspalnya di Indonesia mulai dari pembangunan pabrik juga sangat aktif dalam membuka jaringan dealer.
Berdasarkan informasi di situs resmi Wuling Indonesia saat ini mereka sudah memiliki 91 dealer di Indonesia.
Hmm, apakah Anda salah satu yang tertarik dengan SUV satu ini?
jbkderry.id 