NGOBROLIN WULING ALMAZ DAN RIVAL PALING SEPADAN #ARTIKELSECANGKIRKOPI

Jakarta – Rabu sore 27 Februari 2019, Wuling Indonesia akhirnya merilis harga model kendaraan SUVnya yang diberi nama Almaz, seharga Rp 318,8 juta on the road Jakarta.

Sebuah posisi harga yang menarik, terlebih jika membandingkannya dengan rival terdekat Honda CR-V 1.5 Turbo. Di situs resmi Honda Indonesia, harga Honda CR-V 1.5 Turbo versi terendah Rp 478,5 juta (selisih Rp 159,7 juta), dan akan lebih jauh lagi selisihnya jika dibandingkan dengan CR-V 1.5 Turbo tipe tertinggi Prestige yang ditempeli stiker harga Rp 518,5 juta on the road Jakarta (selisih Rp 199,7 juta).

Wow, sampai di sini selisih perbedaan harganya kelihatan jauh banget yah. Mungkin ada pembaca artikel ini yang lantas respon, “Tapi kan satunya 7-seater dan satunya 5-seater, jadi gak apple-to-apple buat dibandingkan.”

Yuk, kita ulas lebih terperinci lagi untuk tahu alasannya mengapa keduanya sangat pas untuk dipertarungkan:

1. Perbandingan Dimensi

Wuling Almaz punya dimensi panjang 4.655 mm, lebar 1.835 mm, tinggi 1.760 mm, dan jarak antar sumbu roda 2.750 mm. Jarak pijak roda depan 1.554 mm, dan jarak pijak roda belakang 1.549 mm.

Coba bandingkan dengan Honda CR-V yang punya dimensi panjang 4.584 mmm, lebar 1.855 mm, tinggi 1.679 mm, serta jarak antar sumbu roda 2.660 mm. Jarak pijak roda depan 1.598 mm dan jarak pijak roda belakang 1.613 mm.

Dari perbandingan proporsi saja, keduanya memang layak dipertarungkan di kelas yang sama. Kalau dari sudut pandang jbkderry.com, Wuling Almaz menang di panjang dan jarak antar sumbu roda yang umumnya berimbas pada kelegaan ruang kaki. Wuling Almaz juga menang dalam ukuran proporsi tinggi yang umumnya berimbas pada kelegaan ruang kepala.

Sementara kalau dari sudut pandang stabilitas dan kelegaan ruang bahu, Honda CR-V 1.5 Turbo nampaknya masih lebih unggul. Dengan lebar bodi yang lebih baik, serta jarak main roda yang lebih lebar di depan dan belakang, secara umum Honda CR-V akan lebih stabil saat melaju di berbagai medan. Hal ini juga terlihat dari proporsi tingginya yang lebih rendah, dan umumnya mempengaruhi titik gravitasi yang lebih baik.

2. Perbandingan Mesin & Sistem Transmisi

Keduanya, baik Wuling Almaz dan Honda CR-V 1.5 Turbo dibekali mesin bensin 1.500cc Turbo.

Secara spesifik, Wuling Almaz dibekali mesin 4-silinder segaris DOHC DVVT Turbocharger 1.451 cc, dengan tenaga maksimal 140 hp/ 5.200 rpm dan torsi puncak hingga 250 Nm yang dicapai rata pada putaran mesin 1.600 – 3.600 rpm, yang disalurkan ke roda depan (front-wheel drive) melalui sistem transmisi CVT.

Sementara rival Honda CR-V 1.5 Turbo dibekali mesin 4-silinder segaris VTEC Turbo DOHC, dengan tenaga puncak 190 ps (187 hp) / 5.600 rpm dan torsi maksimal hingga 240 Nm yang dicapai merata mulai putaran mesin 2.000 – 5.000 rpm.

Sayangnya tidak dicantumkan di situs resmi keduanya mengenai PWR (power weigh ratio) alias perbandingan tenaga ke bobotnya, namun jika mengacu pada data teknis mesin di atas kertas Wuling Almaz menang pada kemampuan berakselerasi dengan torsi yang sedikit lebih besar dan dicapai di putaran mesin yang lebih rendah.

Sementara rivalnya, Honda CR-V 1.5 Turbo unggul di performa atau putaran mesin atas. Kalau dalam bahasa yang jbkderry.com sering gunakan, Wuling Almaz nampak lebih enak dipakai pas keadaan “stop and go” atau saat ingin mendahului kendaraan lain di depan. Sementara Honda CR-V 1.5 Turbo lebih enak pas dipacu di jalan bebas hambatan. Meski tidak mutlak juga, karena hal ini juga terkait dengan kinerja sistem kemudi dan suspensi.

3. Perbandingan Struktur Rangka

Jika beberapa media mainstream memperbandingkannya dengan Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport, jbkderry.com agak kurang sepakat, kecuali pemberitaan tersebut merupakan pesanan klien dari masing-masing media mainstream tersebut.

Wuling Almaz nampaknya menggunakan sistem rangka monokok yang juga dipakai oleh “saudara kembar beda merek” Chevrolet Captiva, nama terakhir sudah disuntik mati eksistensinya saat ini di pasar otomotif tanah air. Berbeda dengan kedua nama di atas yang masih mengadopsi konsep rangka ladder-on-frame alias sasis tangga.

Itulah Honda CR-V 1.5 Turbo yang juga menggunakan sistem sasis monokok lebih pas menjadi rival yang sekelas.

Perbandingan Fitur

Soal ini, jbkderry.com tidak ingin mengulasnya lebih lanjut, karena sudah berlimpah informasinya di media-media mainstream. Yang jelas secara umum, baik Wuling Almaz dan Honda CR-V 1.5 Turbo terlihat dilimpahi sejumlah fitur menarik untuk memikat hati potensial konsumennya masing-masing.

Potensi Pasar Wuling Almaz 

Nah, soal ini lebih menarik buat jbkderry.com bahas. Jika mengacu pada respon kepuasan konsumen di grup-grup Facebook Wuling, khususnya soal Confero dan Cortez, nampaknya Almaz pun punya kans yang besar untuk memikat potensial konsumen pembeli mobil baru di Indonesia, khususnya bagi yang ingin membeli SUV berkualitas dengan harga lumayan lebih terjangkau.

Kalau mengutip bahasa preman terkuat di bumi a.k.a Maell Lee, “bukan kaleng-kaleng”, Wuling Almaz memenuhi kriteria itu. Ada dua alasan setidaknya. Satu, eksistensi General Motors yang kabarnya memiliki saham 44% di Wuling global. Dan bukan rahasia lagi jika Almaz adalah Captiva yang tampil dengan merek yang berbeda.

Dan bukan rahasia lagi pula, jika sebenarnya Captiva adalah salah satu produk terlaris GM di Indonesia selama ini.

Kedua, adalah nama Wuling yang sempat masuk ke dalam Top 25 Automotive Brands dengan penjualan tertinggi di dunia pada tahun 2017. Lihat tabel data dari JATO di bawah ini:

Dan salah satu kiat jeli Wuling Indonesia dalam konsep pemasarannya adalah dengan menggandeng salah satu influencer paling berpengaruh di Indonesia saat ini yaitu Raditya Dika saat peluncuran harga resminya.

Sebuah strategi pemasaran yang menarik, mengingat Raditya Dika dikenal dengan sederet prestasi mulai dari salah satu youtuber dengan jumlah subscriber terbesar di Indonesia (6,2 juta subscribers), Instagram (12 juta followers), salah satu stand-up comedy terbaik di Indonesia, penulis buku, serta sutradara sekaligus pemain film.

Berikut di bawah ini, foto Raditya Dika di akun instagram pribadinya saat peluncuran Wuling Almaz kemarin:

Kesimpulan

Beberapa keraguan yang semakin rancu dikemukakan tapi masih biasa terjadi di pasar otomotif nasional adalah, “wah, brand-nya brand Cina.”, “Bagaimana dengan keseriusan brand-nya jualan di Indonesia,”, atau “Nanti nilai jual kembalinya bagaimana?”

jbkderry.com coba bantu jawab yah, dari ini bukan artikel pesanan (orang launching-nya saja belum pernah diundang-curhat mode-on). Soal pertama, saat artikel ini dibuat berdasarkan informasi di situs resmi Wuling Indonesia, mereka sudah punya 91 dealer di Indonesia.

Dan berdasarkan pengamatan langsung jbkderry.com di wilayah Depok dan Bogor, standar dealer-nya keren dan gak kalah dari dealer punya brand Jepang. Belum lagi soal investasi pembuatan pabrik Rp 9,3 triliun di Indonesia. Hal itu sudah menunjukkan jika brand ini gak main-main di Indonesia. Hal ini sekaligus menjawab kekhawatiran kedua.

Persoalan ketiga soal nilai jual kembali. Menurut pengetahuan jbkderry.com, dua hal yang berperan besar dalam mempengaruhi nilai jual kembali adalah biaya perawatan dan kepuasan konsumen. Soal biaya perawatan, dengan jadinya Confero menjadi taksi di beberapa kota di Indonesia itu sudah cukup menjawab bagaimana posisi biaya perawatannya.

Dan soal kepuasan konsumen sudah jbkderry.com jabarkan di atas. Semoga artikel ini ada manfaatnya, dan terima kasih telah menyempatkan waktu untuk mampir…

Silakan berkomentar di bawah, jika Anda ingin menambahkan pendapat lain…

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: