Jakarta – Artikel ini dibuat pengalamaan sepedaan ngawur pada Sabtu (2/2) dan Minggu (3/2), semoga ada manfaatnya buat yang suka gowes sepedaan rame-rame…
Road Management
Sebelum menuju rute yang dituju, sebaiknya ada tim survei dulu di beberapa hari sebelumnya, atau minimal sudah melakukan observasi digital mengenai kondisi trek yang akan dituju.
Hal ini penting di antaranya, agar semua peserta gowes bisa tahu akan kemana rute tujuan bersepeda bersama saat itu. Jika tidak dilakukan, konsekuensinya seperti pengalaman yang dialami langsung jbkderry.com.
Sejak suka sepedaan (cukup) jauh dan rute nanjak, jbkderry.com sudah malas kalau rutenya terhitung dekat. Nah, pengalaman ini yang terjadi Sabtu 2 Februari 2019, karena teman-teman gak ngomong, jbkderry.com pun ikutan dan ternyata rutenya cuma ke kompleks GOR Pakansari yang jaraknya cuman sekitar 17an km dari titik start.
Alih-alih semangat dan keringetan sepedaan, malah lama mampir nongkrong di gerobak bubur ayam si teteh geulis di sekitar GOR Pakansari.
Pengalaman kedua yang gak ngenakin adalah Minggu 3 Februari 2019. Awalnya mau menuju Katulampa, eh, sang road captain malah ujug-ujug mengubah destinasi ke arah Gunung Geulis. Alhasil, jbkderry.com yang jadi sweeper malah kehilangan jejak dan terpisah dari rombongan.
Road Captain Mumpuni
Biasanya penentuan rute dilakukan sama om Kis, sang juragan burung, tapi Minggu 3 Februari 2019 beda.
Om Kis yang ngaku fisiknya lagi agak kendor, ditambah mulai gentar tentukan rutenya karena (ngakunya) ditegur beberapa bini peserta goweser, karena suka nentukan rute yang cukup jauh dan medannya makan waktu cukup lama buat dilalui, pagi ini gak pengen jadi road captain.
Alhasil, road captain abal-abal pak Puh yang mengambil peran. “(Pintu air) Katulampa Bogor,” katanya.
Ternyata tidak tegas dan berubah tiba-tiba di tengah jalan, dan seperti yang jbkderry.com kemukakan di atas jadi terpisah dari rombongan.
Mana sepanjang perjalanan, sang road captain abal-abal kali ini malah jarang ada di depan memimpin rombongan. Jadinya beberapa kali ada yang kocar-kacir. Selain ada yang terpisah dari rombongan, ada yang kakinya keram serta ada yang terjatuh karena buta kondisi rute.
Seragam Identitas
Nah, kalau ketemu pengalaman dipimpin road captain abal-abal seperti pengalaman jbkderry.com, identitas seragam bisa menjadi pertanda buat nanya pada orang-orang di jalan. Identitas seragam yang sama tentunya jadi lebih mudah menjadi pertanda buat orang-orang di jalan. Jadi kalau kita menjadi rombongan yang tertinggal jadi relatif lebih mudah bertanya dan mengejar rombongan di depan.
Kenali Peserta Rombongan
Road captain harus bisa mengetahui benar kondisi trek yang dipilih. Ini penting kalau tiba-tiba belok atau masuk ke rute non reguler atau bukan rute umum.
Tujuannya kalau situasi ini terjadi, sang road captain bisa meminta para peserta untuk berhenti sejenak di titik masuk, untuk memeriksa apakah para peserta gowes sudah lengkap sebelum melanjutkan perjalanan.
Time Management
Road captain seyogyanya bisa memprediksi dan mengkalkulasi waktu tempuh perjalanan gowes di hari itu. Manfaatnya jadi bisa memprediksi berapa lama estimasi waktu sepedaan di hari itu.
Kalau tidak, kejadiannya seperti rombongan goweser jbkderry.com pada Minggu 3 Februari 2019. Rencana pulang di siang hari dari Katulampa, eh, jelang petang selepas pukul lima sore baru pada tiba di rumah masing-masing.
Untung jbkderry.com terpisah dari rombongan, jadi sebelum pukul satu siang sudah tiba kembali di rumah.
Perhatikan Kondisi Kesehatan Fisik dan Sepeda
Nah, sepedaan seyogyanya biar sehat dan bugar, bukan malah bikin sakit. Jadi kalau di tengah perjalanan rasanya sudah cukup berat untuk melanjutkan ke titik tujuan, jangan sungkan untuk balik badan dan pulang.
Demikian pula dengan kondisi kelaikan sepeda. Minggu 3 Februari 2019, kejadian lagi ada teman yang pedal sepedanya lepas gak lama selepas start, dan ini sudah kejadian kedua terjadi pada dua orang yang berbeda. Intinya, pastikan kondisi sepeda laik jalan jauh di hari “H”.
Hal lain adalah pastikan spesifikasi sepeda sesuai dengan rute yang akan dituju. Misal ke jalur tanjalan jangan pakai sepeda dengan single gear, karena bakal super berat gowesnya pas ditanjakan, atau jangan pakai sepeda dengan ban ramping kayak si Little Wolverine (sepeda jbkderry.com) saat melibas trek off-road yang licin, karena rawan tergelincir dan terjatuh.
Awrait, itu saja artikel kelas secangkir kopi di hari Rabu 6 Februari 2019, guys. Semoga ada manfaatnya…