Minggu 29 Oktober 2017, tidak hanya kejuaraan dunia yang F1 yang sudah ditentukan juara dunianya yaitu Lewis Hamilton, tapi juga di kejuaraan reli dunia WRC 2017. Pereli berkebangsaan Perancis Sebastien Ogier berhasil mengunci titel juara dunia yang kelima secara berturut (2013 – 2017).
Di putaran ke-12 kalender WRC 2017 yang berlangsung di Wales (26 – 29 Oktober 2017), Ogier memang harus puas finish ketiga di belakang rekan setimnya Elfyn Evans (M-Sport World Rally Team) yang menjadi kampiun, serta rival terberat di klasemen Thierry Neuville (Hyundai Motorsport) yang finish kedua.
Meski demikian hasil itu sudah cukup untuk mengantarkan Sebastien Ogier yang mengandalkan performa Ford Fiesta WRC untuk menjadi juara dunia. Pasalnya secara akumulatif, Ogier telah mengumpulkan 215 poin, atau dengan kata lain tidak mungkin terkejar oleh Thierry Neuville yang memiliki poin 183. Dengan satu seri tersisa di Australia pada pertengahan November 2017 (16 – 19 November), perolehan poin Ogier sudah tidak bisa terkejar.
Buat Ogier, kemenangan kali ini tentu memiliki kesan tersendiri. Jika di empat tahun sebelumnya, dirinya membalap untuk tim pabrikan Volkswagen Motorsport dengan pacuan andalan VW Polo R WRC, di tahun 2017 ini Ogier hadir dengan tim private untuk bertarung dengan tim pabrikan dari Hyundai, Toyota dan Citroen.
Level kompetisi di ajang WRC tahun 2017 ini juga semakin tinggi, dengan adanya regulasi baru yang memperbolehkan tiap mobil untuk mencapai level tenaga puncak sekitar 400 bhp dengan tingkat agresivitas kendaraan yang juga lebih tinggi karena diperbolehkannya aplikasi paket aerodinamika yang lebih “liar”.
Pencapaian Ogier yang luar biasa selama lima tahun terakhir tentu kemudian banyak dikaitkan dengan upayanya untuk mengejar pencapaian rekan senegaranya Sebastien Loeb yang menjadi juara dunia WRC selama sembilan tahun berturut (2004-2012), meski tentu tidak akan mudah.
Hyundai Motorsport misalnya telah ketambahan pereli handal Andreas Mikkelsen, selain tetap mengandalkan trio handal yang sudah ada Thierry Neuville, Hayden Paddon dan Dani Sordo untuk mengoptimalkan performa Hyundai i20 WRC.
Sementara tim Toyota Gazoo Racing di bawah komando juara dunia 4 kali WRC (1996-1999) Tommi Makinen sebagai team boss dengan pereli andalan Jari-Matti Latvala dan Esapekka Lappi tentu akan lebih mengoptimalkan performa Toyota Yaris WRC.
Makinen sendiri sudah menegaskan jika tahun 2017 ini hanyalah musim pemanasan buat tim Toyota Gazoo Racing.
Mampukah Ogier kembali jadi jawara tahun depan? Bagaimana dengan ambisi Hyundai Motorsport untuk menjadi juara dunia? Atau bagaimana ketika tim Toyota Gazoo Racing sudah serius menjalani kompetisi WRC tahun depan?
Yuk, pantengin bareng-bareng, guys…
jbkderry.id 