
Rasanya sudah lama banget gak ke Margo City naik motor, hingga hari ini Senin 16 Mei 2017. Bukan karena gaya, tapi biasanya saya cuma ke Mall karena tiga urusan yaitu jalan – jalan sama bini dan anak – anak, urusan kerjaan atau nonton film baru kesukaan.
Pagi ini adalah pengecualian meski bersama kakak Oka. Menjelang usianya yang ke-9 bulan depan, kakak Oka memang mulai kehilangan lucu -lucunya. Sikapnya justru acapkali mengundang radang, tapi sulitnya dia bukan musuh… hihihi…. Oka tetaplah my little goddess angel tercinta.
Meski tangan terpancing untuk terkepal, tapi begitu sampai di tubuhnya bentangan tangan yang harus justru terbuka untuk memeluknya, putriku tercinta.

Ya, pagi ini karena dua adik laki-lakinya lagi jalan trip wisata acara sekolahan ke Kampoeng Wisata Cinangneng, ada aura kurang senang di wajah Oka. Apalagi dia tahu ada dua teman kelasnya yang ikutan di acara Playgroup dan TK itu.

“Yuk, kalau kakak Oka mau ke Cinangneng juga sama ayah. Mau naik mobil apa motor?” kataku menawarinya.
“Gak usah, ayah. Kita ke Depok saja makan sup duren lalu ke Margo City,” katanya.
Hari masih pagi bener sebenarnya, kedua tempat tujuan itu pasti masih tutup. Setelah banyak membuang waktu di jalan termasuk muter – muter UI, akhirnya jelang pukul 10 pagi warung sup duren di perempatan Margonda – Arif Rahman Hakim buka.
Dua buah gelas sup duren seharga masing – masing Rp 14.000 diberikan seorang pelayan ke kakak Oka dan ayah. Kami nampaknya pembeli pertama di pagi itu.
Setelah beberapa saat selesai menuntaskan segelas sup durian kami masing – masing, perjalanan di lanjutkan ke Margo City. Setibanya di sana di akses jalan utama seperti biasa masuk ke Mall paling megah di kota Depok itu, seorang sekuriti sudah berdiri melambaikan tangan meminta saya memutar motor dan masuk ke pintu yang lain.

Saya pun memutar agak melawan arah, karena ternyata akses pintu parkir motor ada di gerbang sebelum gedung tinggi di depan Margo City. Sebuah akses jalan baru.
Alur jalannya pas satu motor dan menurun ke bawah. Sampai di areal parkir motor nampak ada satu jalan ke atas. Rupanya ada dua lantai untuk akses parkir motor di Margo City, keren… (y)
Selepas parkir motor, bersama kakak Oka saya masuk ke dalam sebuah gedung melalui pintu kaca dan di dalamnya ada akses tangga eskalator menuju ke lantai atas. Perlu tiga kali ganti eskalator untuk sampai ke lantai paling atas.
Pintu keluarnya langsung tembus di samping bunderan depan Margo City. “Keren,” kataku.

Selepas mengantar kakak Oka membeli dua pieces Donat J.Co dan muter – muter sebentar di Margo City, kami kembali ke parkiran motor. Pintu keluarnya yang berbentuk lorong itu langsung di dekat jalan raya Margonda tepat di samping showroom Chevrolet.
Begitu keluar, saya langsung berhenti sebentar mengambil momen foto lead di atas. Menurutku, parkiran motor di Margo City paling wah dan manusiawi yang pernah kusinggahi di ibukota dan sekitarnya.
Mantap, manajemen Margo City.
Ada penitipan helmnya gk bang?
Ada penitipan helmnya gk bang?
Sepertinya sih ada, bro… Tapi maaf kalau saya agak2 lupa, karena sudah lama gak ke sana hihihi…
Bang… parkiran motornya, yg msk lewat gedung sebelah, apa bukan sih ??? Fast respone please…. hehe
Bener, gan. Maaf baru sempat balas.