BELAJAR DEDIKASI & INTEGRITAS KERJA DARI HENDRA NOOR SALEH

Hendra Noor Sales a.k.a Kohen (di tengah). (Sumber foto: Path Kohen)

Enaknya jadi blogger itu adalah bisa lebih luwes dalam berekspresi, meski tanggung jawab moral harus tetap dikedepankan. Paling enggak menurutku bisa memberikan sumbangsih positif buat orang lain.

Nah, kali ini mumpung lagi senggang, saya mau menulis tentang pengalaman saya meliput selama gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017.

Sebelum masuk ke topik utama, saya cuma mau bilang artikel ini gak dibayar bukan pula pesanan, dan jujur sama narasumber juga gak dekat sebatas kenal. Beliau adalah super senior baik di kampus maupun sebagai jurnalis bidang otomotif.

Narasumbernya pun tidak tahu saya menuliskan artikel ini, jadi kalau yang bersangkutan keberatan saya akan turunkan artikel ini. Semoga tidak, karena ini menurut saya artikel baik sebagai motivasi dan referensi… 🙂 

SEKILAS NAPAK TILAS PELAKSANAAN IIMS (2015 – 2017)

Banner IIMS 2017

Sejak tahun 2015, pameran otomotif di Indonesia terbelah menjadi dua. Ada GIIAS di ICE – BSD City, dan satu lagi IIMS di JIExpo Kemayoran.

Pelaksanaan pameran GIIAS sejak tahun 2015 diawaki para mantan motor Dyandra Promosindo yang merupakan pelaksana pameran IIMS sebelumnya. Sementara di pameran IIMS sejak tahun 2015 muncul satu nama penting yaitu Hendra Noor Saleh, mantan Editor in Chief majalah AutoBild Indonesia dan juga mantan Ketua Senat Fakultas Ekonomi – Universitas Hasanuddin, Makassar.

Nah, pria yang akrab disapa Kohen inilah yang akan menjadi sumber artikel saya kali ini.

BELAJAR DEDIKASI & INTEGRITAS KERJA DARI HENDRA NOOR SALEH

Sebelum saya mencetuskan pendapat saya, ini kata – kata Kohen di akun Facebooknya:

Pujian dari Intan Vidiasari, Head of Public Relations PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKSI) untuk Kohen.

Dear our lovely friends. My last message for IIMS 2017..

Matahari pagi ini, Senin 8 Mei 2017 seakan tersenyum dan memberi harapan gilang-gemilang.

Tak ada hasil yang mengkhianati perjuangan. Selama setahun penuh, tim Dyandra Promosindo berjuang tanpa lelah, penuh determinasi dan ketulusan untuk mewujudkan konsep Carnival yang terintegrasi dengan blueprint IIMS sejak 2015, yakni The Essence of Motorshow.

Kadang jam tidur berkurang, debat dan kritik, keringat dan bahkan airmata, kami harus lalui. Obsesi menggabungkan 40 elemen otomotif, tak berhenti sebatas pemanis press release IIMS. Persuasi, negosiasi, akuisisi, aksi, improvisasi dan akhirnya sensasi.

Pujian Ludhy Cahyana, petinggi redaksi di majalah Venue (majalah tentang dunia MICE di Indonesia) yang juga merupakan rekan kerja Kohen di majalah tersebut.

Sekurangnya ada 40 elemen supporting event, dengan 40 strategic partner yang tentu punya 40 ekspektasi, preferensi dan kebiasaan bekerja yang sendiri-sendiri.

Dari parade IOF yang mendatangkan klub dan Pengda IOF seluruh Indonesia, semerbak Center Piece of Carnival, Indonesia Auto Modiefied (IAM), Pahami Village, The Wasteland, PPMKI, Kejurnas IMI SuperDrift, Urban offroad, Stunt Driver, Move Race, Retro/Classic, Gymkana, Mobil Listrik Mahasiswa, kontes Audio 4 Asosiasi, /RIF perfomance, Road Safety for Children, Sunday Morning Ride (Sunmori), acara khusus kementerian (Perdagangan, Perindustrian, Tenaga Kerja, dan Perhubungan) serta masih banyak lagi bila harus diteruskan satu per satu.

Ini speech Kohen yang saya kutip di artikel ini. (Diambil dari Path-nya).

Di lain pihak, kami juga harus selalu dalam level optimal melayani kebutuhan 31 brand mobil dan motor dari Agen Pemegang Merek (APM) yang menjadi customers utama, loyal dan tradisional kami. Dari tahun ke tahun, ekspektasi semakin tinggi. Demikian pula dari 300 perusahaan dari elemen aksesori, aftermarket dan industri pendukung lainnya yang juga menjadi pilar IIMS 2017.

Selama 11 hari, dari pembukaan oleh Wakil Presiden RI, Bapak Jusuf Kalla pada 27 April, hingga proses unloading pagi ini, 8 Mei 2017 di Jiexpo Kemayoran, kami mencatat hasil yang patut kita rayakan bersama.

Karena pada akhirnya, seberapapun besarnya, telah memberi kontribusi untuk kemajuan industri otomotif di Indonesia, telah memberi kesempatan anak bangsa berkarya dan berkreasi, dan telah memberikan suntikan harapan baru.

keren quote-nya, “Ga berapa penting gue dibayar. Tapi bagaimana kami bekerja dengan hati dan passion.”

Tercatat lebih dari 1/2 juta manusia hilir mudik di IIMS selama 11 hari. Dari tenant, SPG, petugas pameran, organizer, community, artis, talent, food and beverage, sponsor, customer, government, security, pelajar-mahasiswa, asosiasi, hingga visitor umum. Jumlah 500.000 adalah rekor terbanyak selama penyelenggaraan motorshow oleh Dyandra sejak lebih dari 20 tahun lalu. Transaksi yang dilaporkan dari SPK, dipastikan lebih dari Rp 3,1 triliun.

Untuk itu semua, yang utama dan pertama, tentu kami memanjatkan syukur dan terima kasih kepada Dzat yang Maha Kuasa. Tuhan Semesta Alam yang telah mengizinkan Dyandra bangkit, berjuang dan mencicipi hasil terbaik.

Dari lubuk hati terdalam, kami juga menyampaikan salut, terima kasih yang tulus dan permohonan maaf kepada Bapak-Ibu-Sahabat dan stakeholders semua. Tanpa Anda, tak mungkin kaki kami masih bisa tegak hari ini.

Terima kasih, arigato gazoimas, danke schoen, thank you very much, xie-xie, matur nuwun sanget. Sampai jumpa 19-29 April 2018 di Jiexpo Kemayoran dengan rezeki yang lebih melimpah.”

Yup, kalian sudah baca sendiri kata – kata Kohen dan pujian dari beberapa orang penting di atas. Menurutku ini keren. Ya, memang tidak ada gading yang tidak retak. Teman – teman jurnalis di Otomania menuliskan tentang hal ini dengan judul artikel, “Kekurangan IIMS 2017 di Mata Pengunjung.”

Ataupun saya sempat membaca kritikan seorang bapak di timeline FBnya Kohen. Isinya tentang kritik soal bus gratis yang tidak langsung dioperasikan sejak hari pertama.

Di antara sepercik kelemahan yang ada itu, menurutku pelaksanaan IIMS 2017 sukses besar. Indikatornya sederhana, pameran otomotif berskala internasional dengan nuansa karnaval ini diprakarsai seseorang yang baru bergabung di Dyandra Promosindo dalam kurun waktu hanya 3 (tiga) tahun terakhir.

Sebuah kisah sukses (imho) yang pantas untuk diceritakan setidaknya sebagai upaya memotivasi kinerja yang lebih baik.

Ada beberapa poin khusus buat pembelajaran saya pribadi selain soal dedikasi dan integritas kerja dari seorang Kohen selama pelaksanan IIMS 2017, di antaranya kemampuannya bersinergi dan berkomunikasi dengan baik dengan banyak orang, banyak kalangan, banyak karakter.

“It’s a superb leadership and building relationship method by Hendra Noor Saleh.”

Sukses, sehat dan bahagia selalu, Kohen. Jangan kasih kendor… 🙂 #Tooooopppp

Plus, kalau koleksi sepatu Adidas atau Nike barunya ada yang kegedean di nomor 43 nanti saya japri alamat rumah… hahahaha…

Bogor, 13 Mei 2017

Leave a comment